Tetap saja itu (pengangkatan perdana menteri) tidak sah, dan bagi kami Moursi merupakan presiden sah Mesir."

Kairo (ANTARA News) - Presiden transisi Mesir Adly Mansour pada Selasa menetapkan mantan Menteri Keuangan, Hazem Al Bablawi sebagai perdana menteri, dan Mohamed ElBaradei sebagai wakil presiden untuk urusan hubungan luar negeri.

Juru Bicara Presiden, Ahmed Al Mosalamani mengatakan penetapan perdana menteri dan wakil presiden tersebut dilakukan setelah Presiden Mansour melakukan pembicaraan dengan berbagai kekuatan politik.

Sebelumnya ElBaradei disebut-sebut sebagai calon kuat untuk perdana menteri, namun ditolak keras oleh Partai AL Nur, sayap politik Gerakan Salafi, yang mendukung kudeta pelengseran Moursi.

Partai Al Nur pada Senin (8/7) menyatakan menarik diri dari dialog politik untuk penyusunan kabinet, menyusul bentrokan berdarah antara tentara dan Ikhwanul Muslimin pendukung Presiden terguling Mohammed Moursi yang menewaskan lebih 50 orang dan lebih 430 orang cedera.

Menanggapi penunjukan perdana menteri baru tersebut, Partai Kebebasan dan Keadilan, sayap politik Ikhwanul Muslimin, mengatakan penetapan itu tidak sah.

"Tetap saja itu (pengangkatan perdana menteri) tidak sah, dan bagi kami Moursi merupakan presiden sah Mesir," kata Wakil Ketua Partai Kebebasan dan Keadilan, Essam Al Aryan.

Moursi dilengserkan militer pada Rabu lalu dan mengangkat Ketua Mahkamah Konstitusi Adly Mansour sebagai presiden transisi.

Mosalamani mengatakan Presiden Mansour, ElBaradei dan Hazem Bablawi sedang bermusyawarah dengan berbagai pihak untuk penyusunan kabinet transisi.

Sementara itu, suasana kota Kairo pada Selasa cukup tenang meskipun kantor dan toko-toko masih banyak yang tutup.

Pendukung Moursi terus berkonsentrasi di Bundaran Rabiah Adawiyah, Kairo timur, untuk menuntut pengembalian keabsahan Presiden Moursi.

Demo sejuta orang Ikhwanul Muslimin pada Selasa mengangkat tema "Syahid" merujuk pada pembantaian tentara terhadap pendukung Moursi pada Senin (8/7) subuh di Garda Republik, tempat Moursi ditahan.

Hampir semua korban adalah pendukung Moursi akibat terkena tembakan senjata api, dan di pihak keamanan dilaporkan seorang perwira tewas dan belasan tentara dan polisi cedera.

Adapun suasana Alun-alun Tahrir, tempat unjuk rasa oposisi anti-Moursi, pada Selasa tampak cukup lengang kendati masih banyak kemah dan belum dibuka untuk kendaraan lalu lintas. (M043/M016)

Pewarta: Munawar Saman Makyanie
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013