Saya berharap, gejolak politik di Mesir dapat segera diatasi dan proses transisi berlangsung dengan aman dan terkendali,"
Jakarta (ANTARA News) - DPD RI meminta Pemerintah Mesir melalui duta besarnya untuk Republik Indonesia bisa menjamin keselamatan warga negara Indonesia (WNI) di Mesir, menyusul di turunkannya Presiden Muhammad Moursi.
Pemerintah Mesir harus bisa memberikan jaminan keselamatan terhadap WNI yang ada di Mesir, termasuk memberikan prioritas dalam evakuasi jika memang situasi di Mesir semakin memburuk, kata Ketua DPD RI Irman Gusman, saat menerima Duta Besar Mesir untuk Indonesia, Bahaaeldeen Dessouki di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa.
Menurut Irman Gusman, WNI di Mesir tidak terlibat pada persoalan politik dalam negeri Mesir, sehingga perlu mendapat prioritas evakuasi situasi politik dalam negeri di Mesir makin memburuk dan terjadi hal yang tidak diharapkan.
Irman juga mengimbau, agar WNI menghindari tempat yang berpotensi membahayakan dan tidak terlibat dalam urusan dalam negeri Mesir.
"Saya berharap, gejolak politik di Mesir dapat segera diatasi dan proses transisi berlangsung dengan aman dan terkendali," ujarnya, berharap.
Sementara itu, Duta Besar Mesir untuk Indonesia, Bahaaeldeen Dessouki menyatakan memahami kekawatiran Pemerintah Indonesia atas nasib warga negaranya di Mesir.
Bahaaeldeen menegaskan, Pemerintah Mesir menjamin sekitar 6.300 WNI yang berada di Mesir dalam situasi aman.
"Saya pastikan, kondisi WNI di Mesir aman terkendali. Saya jamin tidak akan terkena dampak negatif dari aksi protes dan gejolak politik melanda negara kami belakangan ini," jelasnya.
Bahaaeldeen menambahkan, WNI yang sebagian besar adalah mahasiswa berada dalam pantauan pihak keamanan Mesir, sehingga dapat tetap melanjutkan studinya di Mesir, tanpa perlu khawatir dievakuasi keluar dari Mesir.
Ia berharap, Indonesia memberikan dukungan penuh atas proses demokratisasi yang tengah berlangsung di Mesir.
"Semoga masa transisi ini dapat berakhir dengan baik, sehingga situasi dapat kembali normal," ucapnya, berharap.
(R024/C004)
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013