mereka yang bertanggungjawab mesti diadili"
New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengutuk pertumpahan darah di Mesir dan menyerukan diadakannya penyelidikan independen atas kekerasan yang baru saja terjadi yang merenggut 51 nyawa.
51 orang yang kebanyakan pendukung setia Presiden terguling Mesir Mohamed Moursi, terbunuh di luar sebuah barak militer di Kairo kemarin.
Juru bicara Ban, Martin Nesirky, mengatakan pemimpin PBB sangat terganggu oleh pembunuhan yang digambarkan para pendukung Moursi sebagai pembantaian tersebut.
"Sekretaris Jenderal mengutuk pembunuhan itu dan menyeru mereka (pemerintah Mesir) untuk menyelidiki lebih jauh pembunuhan tersebut oleh satu lembaga nasional yang independen dan kompeten, dan mereka yang bertanggungjawab mesti diadili," kata Nesirky.
Sekretaris Jenderal menyeru semua pihak di Mesir untuk berhati-hati melalui jalan genting di negerinya yang kini sedang berlaku dan melakukan segala hal untuk mencegah kekerasan lebih jauh, sambung Nesirky.
Ban mendesak semua pihak yang terlibat dalam kekerasan untuk menahan diri. "Demonstrasi mesti tetap damai dan pasukan keamanan harus mematuhi standar-standar internasional," kata Nesirky.
Ban menyeru rakyat Mesir dan semua partai politik di negeri itu untuk bekerja secara konstruktif demi mencapai konsensus melalui cara-cara damai. "PBB berketetapan untuk siap membantu sesegera mungkin," kata Nesirky.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013