Kairo (ANTARA News) - Predisen sementara Mesir Adly Mansour menerima kerangka waktu pemilu legislatif paling lambat awal 2014 yang setelah itu akan diumumkan untuk pemilihan presiden, lapor koran nasional Al-Ahram seperti dikutip AFP.


Negara ini memiliki waktu lima bulan untuk mengamandemen konstitusi yang dirancang pemerintahan terguling yang tertunda karena dilengserkannya Mohamed Moursi pekan lalu.


Pemerintahan baru akan meratifikasi dan kemudian menggelar pemilu legislatif, tulis sebuah dekrit presiden yang disiarkan online oleh Al-Ahram.


Militer Mesir yang menunjukan Ketua Mahkamah Agung Adly Mansour untuk menggantikan Morsi, telah berjanji untuk segera mengalihkan kekuasaan kepada sipil.


Menurut dekrit itu, penguasa sementara diberi ruang lebih luas untuk memetakan pemilu legislatif. "Cara itu dikalimatkan menunjukkan bahwa mereka berencana menggelar seluruh pemilu dalam kerangka waktu itu," kata pakar hukum tata negara Zaid Al-Ali.


Namun dekrit konstitusi 33 pasal itu memberi makna samar-samar untuk memberi Mansour bisa menafsirkan penyelenggaraan pemilu dengan hanya pada awal pendaftaran para kandidat, kata dia.


Ini berarti memberi para kandidat waktu tambahan dua bulan untuk mendaftar dan sebulan tambahan lainnya untuk

mengadakan pemilu.


Kabar ini muncul setelah 51 orang, kebanyakan para pendukung Moursi, terbunuh Senin kemarin di luar barak militer yang diyakini menjadi tempat ditahannya Morsi sehingga memicu para loyalisnya untuk memberontak.


Ikhwanul Muslimin yang mendukung Morsi yang Rabu lalu memimpin demonstrasi antipenggulingan pemimpin sah Mesir itu mengatakan bahwa para pendukunganya telah dibantai tentara dan polisi ketika salat subuh di Kairo, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013