Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung, Provinsi Lampung, menggencarkan pemberian makanan bergizi untuk balita di kota ini guna menekan angka stunting.

"Untuk menekan stunting, kami mengadakan pemberian makanan bergizi, seperti telur, susu, dan lainnya melalui posyandu dan puskesmas," kata Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana, di Bandarlampung, Minggu.

Dia mengatakan, makanan bergizi yang diberikan pemkot tersebut untuk seribu anak di Bandarlampung, dengan harapan angka stunting di kota ini bisa berada di bawah 10 persen ataupun nol persen pada tahun mendatang.

Baca juga: Kepala BKKBN: Bandarlampung bisa jadi contoh penurunan stunting

"Saya ingin pada 2024, kalau bisa Bandarlampung bebas stunting. Untuk mencapai target zero stunting, saya minta semua pihak di kota ini agar terus berkoordinasi," katanya.

Eva Dwiana optimistis dapat menurunkan angka stunting bahkan hingga nol persen pada 2024, karena telah menganggarkan bantuan penurunan stunting sebesar Rp2 miliar untuk posyandu.

"Saya juga minta warga agar jangan takut memeriksakan anak-anaknya ke puskesmas atau ke posyandu, karena ini penting bagi pertumbuhan balita," kata dia.

Baca juga: Bandarlampung bentuk "Roaming"guna tekan angka prevalensi stunting

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung Desti Mega Putri mengatakan penanganan stunting di kota ini sudah masuk dalam target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

"Kalau target RPJMD di bawah 10 persen stunting di Bandarlampung, Insya Alllah hal itu bisa tercapai sebelum masa akhir RPJMD," kata dia.

Dia pun berharap dengan apa yang sudah dilakukan oleh Pemkot Bandarlampung terhadap penanganan dan pencegahan stunting di kota ini, prevalensi stunting dapat menurun di bawah 10 persen.

Baca juga: Dinkes Bandarlampung klaim angka stunting rendah

"Untuk prevalensi stunting cukup bagus penurunannya, di mana pada 2021, kita berada pada 19,4 persen, turun menjadi 11,1 persen pada 2022. Harapannya pada 2023 kembali turun di bawah 10 persen," kata dia.

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023