Pekanbaru (ANTARA) - Sebanyak 61 peserta dari 14 kampus ternama dari enam negara, yakni Indonesia, Malaysia, China, Korea, Belanda, dan Kamerun mengikuti kompetisi menulis karya ilmiah atau International Academic Writing Competition (IAWC) 2023.
" IAWC melibatkan 16 juri dari tujuh negara, yakni Indonesia, Colombia, Jerman, Filipina, Thailand, Malaysia, dan Taiwan," kata Ketua Panitia Penyelenggara IAWC UNRI, Prof Dr Neni Hermita dalam keterangannya di Pekanbaru, Minggu.
Menurut Neni yang juga guru besar Bidang Ilmu Pendidikan Guru Sekolah Dasar itu, untuk apresiasi bagi para pemenang yang lolos ke babak final pada ajang kompetisi IAWC UNRI 2023, Universitas Riau menganugerahi 50 medali (emas, perak dan perunggu), dan uang tunai dalam mata uang dolar AS.
Baca juga: 14 kampus luar negeri ikuti kompetisi menulis di Universitas Riau
Melalui kegiatan ini, katanya, para peserta akan memperoleh pengalaman baru dan ragam budaya akademik dari masing-masing. Selain itu, universitas penyelenggara dapat mengembangkan kegiatan ini melalui ajang kompetisi akademik.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi Unri, Dr Ir Sofyan Husein Siregar mengapresiasi kegiatan internasional ini, karena kompetisi menulis ini sangat bermanfaat dan memberikan ruang bagi mahasiswa dari berbagai negara untuk mendapatkan pengalaman baru dalam menulis karya ilmiah.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr Hermandra MA menyebutkan kompetisi ini untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam berfikir secara akademik dan membawa dampak bagi reputasi perguruan tinggi masing-masing peserta.
"Semoga kegiatan ini menjadi agenda tahunan dengan jumlah negara menjadi peserta lebih banyak lagi karena potensial menjadi wadah pengembangan diri dan karakter bagi mahasiswa," kata Hermandra.
Pada babak final IAWC 2023, dewan juri memutuskan pemenang untuk berbagai kategori kompetisi berdasarkan topik yang dilombakan, yaitu Arts and Humanis (Education and Culture), Social Studies (Politics, Economics, and Law), Health and Science, Technology and Engineering dan Multidisiplinary.
Hasil penilaian juri, pemenang yang memperoleh anugerah medali emas, yaitu Frederick Halim, Jihan Fadilah, Eisti Haiva Al-Malki , Gandi Prasetyo, Tommy Tanu Wijaya, Nur Zarah Oktarina (Maori Azzahra Ramadhani Team, Rizki Falah Romaito, Neng Ani, Widya Wulandari, Winda Nur Azizah, Sultan Taqi AL Rabani, Syfa Lestiyani Dewi, Deefa F. Maharani, Al Mujaddid.
Peraih medali perak, yakni Nur Azizah Ramadhani, Sutantra Hartono, Irfan Alfandi, Mirani Ramadian Saputri, Ramdanis Lubis and Emelia Anggely, Aldethia Agatha, Putri A, Drajat A, Miranda, Pitri Ayu, Grace, Yunita Feronika, Imran Elmi, Benedicta Azima Sankhyasti, Yumin Choi, Suciati Laiya.
Penerima medali perunggu adalah Dicki Harissandi, Febri Nuryanti, Bagus Duhan Irfandy, Dicki Harissandi, Irfan Alfandi, Anggi Pratama, Alfindo Faturrahman, Frizky Kurniawan, Fachri Satria, Rizmadan Syah, Ariel Novan Ramdhani, Eben Ezer Sianturi, Brilliant Kusuma dkk.
Baca juga: Kompetisi menulis Bahasa Mandarin diluncurkan di Jakarta
Baca juga: Mahasiswa Indonesia dominasi kompetisi menulis ASEAN
Selain itu, Yusuf dkk, Rehan Muffadillah, Najwa Asra Badillah dkk, Tanta Adhwu, Farel Trisa, Inaya, Rana Roidah, Safina Nur Tyas, Kie Roger Nasution, Uswatun Hasanah, Asti Widyanthi, Andini Muthmainnah, Melva Naura, Eka Septrina, Dian Adriani, Yimin Ning, Ezra Shanner Anak Abeng.
"Para pemenang diberikan sertifikat serta hadiah berupa uang pembinaan, kategori untuk medali emas sebesar 150 dolar AS, kategori perak 125 dolar AS dan perunggu 100 dolar AS," kata Neni.
Pewarta: Frislidia
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023