Jakarta (ANTARA) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan menerapkan radius pembatasan area pembelian tiket ferry daring menjelang Operasi Posko Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, yakni pada 11 Desember 2023.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan tujuan dari penentuan radius tersebut untuk menciptakan pelabuhan dan angkutan penyeberangan yang handal dan berkualitas mengacu pada empat faktor, yakni safety, security, services, dan pencemaran lingkungan.
"Deteksi pembatasan area aksesibilitas pembelian tiket ferry online menggunakan fitur GPS Location yang tersedia di masing-masing perangkat smartphone pelanggan. Apabila pelanggan mengakses reservasi tiket yang lokasinya berada di dalam radius yang dibatasi akan muncul pop up error message saat menekan tombol cari jadwal," kata Shelvy dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Pembatasan area pembelian itu didasarkan pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kewajiban Penumpang Angkutan Penyeberangan Memiliki Tiket, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tiket Angkutan Penyeberangan Secara Elektronik.
Kemudian,.Surat Dirjen Hubdat AP.406/1/5/DJPD/2023 perihal Penataan Layanan Pemesanan Tiket Elektronik Di Sekitar Pelabuhan ditambah juga hasil diskusi dan arahan pengaturan lalu lintas dam penyeberangan untuk kelancaran Operasi Posko Nataru 2023/2024 yang dipimpin oleh Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, dan Korlantas Polri.
ASDP menjelaskan bahwa saat peraturan itu telah ditetapkan, maka sistem aksesibilitas pembelian tiket pada ferizy.com dan mitra resmi ferizy tidak dapat melayani pembelian tiket penyeberangan pada area yang telah ditentukan.
"Dengan demikian, pembelian tiket secara mandiri melalui aplikasi ferizy maupun website trip.ferizy.com disarankan sudah dilakukan sejak jauh hari. Menilik pembelian tiket sudah bisa dilakukan sejak H-60 keberangkatan, pengguna jasa dapat lebih mempersiapkan dan merencanakan perjalanannya dengan matang," ucap Shelvy.
Kemudian, lanjut dia, untuk empat pelabuhan utama ASDP, pengguna jasa juga dihimbau untuk memastikan koneksi internet dan GPS Location pada perangkatnya telah aktif untuk memastikan kelancaran saat proses pembelian tiket.
Adapun, radius pembatasan aksesibilitas pembelian tiket, yakni dari sisi terluar Pelabuhan Merak ke Hotel Pesona Merak atau sekitar 4,71 km, dari sisi terluar Pelabuhan Bakauheni ke Balai Karantina Pertanian atau sekitar 4,24 km, dari sisi terluar Pelabuhan Ketapang ke Terminal Sritanjung atau sekitar 2,65 km, dan dari sisi terluar Pelabuhan Gilimanuk ke Terminal Kargo atau sekitar 2 km.
ASDP mengharapkan dengan adanya pemberlakuan regulasi tersebut, dapat mendukung terpenuhinya pengelolaan pelabuhan yang handal serta meningkatkan kepatuhan pengguna jasa untuk dapat memiliki tiket dari jauh-jauh area sebelum pelabuhan atau paling lambat H-1 keberangkatan telah memiliki tiket.
"Hal ini tentunya dapat meminimalisir ketidakakuratan identitas penumpang dan kendaraan, lalu lintas di sekitar pelabuhan akan menjadi lebih tertib, memecah kepadatan hingga mengurangi sampah yang disebabkan antrean penumpang," ucap Shelvy.
Baca juga: ASDP perkuat transformasi digital pada layanan penjualan tiket
Baca juga: ASDP imbau pengguna jasa waspadai potensi cuaca ekstrem
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023