...jangan merusak kualitas ibadah di bulan ramadhan ini dengan tindakan-tindakan yang tidak berguna seperti balapan liar atau membunyikan petasan karena mengganggu ketenangan..."
Makassar (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Kombes Pol Wisnu Sanjaja menegaskan tidak akan mengembalikan kendaraan roda dua milik pengendara yang melakukan balap liar di bulan suci Ramadhan.

"Keputusan untuk tidak mengembalikan sepeda motor para pelanggar itu diambil setelah adanya kesepakatan bersama antara pemerintah, polisi serta masyarakat," tegasnya usai pemusnahan minuman keras dan obat terlarang di Markas Polrestabes Makassar, Senin.

Ia mengatakan, keputusan untuk tidak mengembalikan sepeda motor para pelanggar itu diambil setelah mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan akibat aksi ugal-ugalan para pemuda di jalan raya, apalagi itu dilakukan selama bulan Ramadhan.

Sepeda motor yang terjaring razia balapan liar itu akan diamankan di Polrestabes Makassar serta Polsek masing-masing selama kurang lebih sebulan. Para pelanggar itu baru bisa dikeluarkan setelah perayaan Idul Fitri 1432 Hijriyah.

"Kita pastikan kendaraannya akan aman selama motornya diamankan oleh petugas. Semua motor yang terjaring razia itu akan disimpan di Polrestabes serta masing-masing Polsek. Jadi ini pesan yang harus kami sampaikan kepada warga yang khususnya sering balapan liar," katanya.

Keputusan untuk menahan sepeda motor sekitar sebulan itu diambil setelah tidak adanya jera para pengendara yang sering ngebut-ngebut di jalan raya, meskipun pihak kepolisian sudah mengambil langkah tegas dengan memberikannya tindakan langsung (tilang).

"Siapa yang melakukan balapan liar, motornya tidak akan saya kembalikan sampai usai Ramadhan. Aturan ini sudah kami sepakati bersama dengan pihak pemerintah serta tokoh masyarakat," tegasnya.

Diungkapkannya, khusus di jalan atau wilayah yang berdekatan dengan tempat ibadah (masjid), dilarang keras melakukan balapan liar. Sebab, selain menganggu pengendara lain, balapan liar juga mengganggu konsentrasi jamaah untuk shalat tarawih.

Menurutnya, dari tahun ke tahun, aktivitas balapan liar di bulan ramadhan semakin meningkat. Berdasarkan refleksi itu juga, dirinya bersama pemerintah sepakat untuk mengambil langkah tegas dengan cara memberikannya pembinaan serta efek jera kepada pengendara yang melanggar.

"Jadi jangan merusak kualitas ibadah di bulan ramadhan ini dengan tindakan-tindakan yang tidak berguna seperti balapan liar atau membunyikan petasan karena mengganggu ketenangan dan kekhusyukan warga yang sedang beribadah," tandasnya. (*)

Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013