Hal itu mesti kami bahas dulu dengan Dewan Satlak Prima, Tono Suratman dan Pak Djoko Pekik (Deputi IV Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga),"

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), Surya Dharma, mengatakan sejumlah cabang olahraga memungkinkan dicoret dari keikutsertaannya di SEA Games XXVII Myanmar Desember mendatang.

"Hal itu mesti kami bahas dulu dengan Dewan Satlak Prima, Tono Suratman dan Pak Djoko Pekik (Deputi IV Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga)," kata Surya kepada Antara News, di Jakarta, Senin.

Wacana tersebut muncul saat rapat Satlak Prima pekan lalu menyusul penetapan atlet 100 persen per 1 Juli 2013.

Penetapan atlet 100 persen seharusnya dilakukan per bulan September namun karena anggaran persiapan SEA Games terbatas dan hanya memenuhi sampai Oktober 2013 maka penetapan 100 persen atlet dimajukan.

Dan untuk mengatasi minimnya dana, akhirnya muncul wacana untuk mengurangi cabang olahraga yang tidak menjanjikan medali di SEA Games dan mengirim yang hanya prioritas. Sehingga persiapan untuk cabor yang menjanjikan juga bisa lebih maksimal.

Sejumlah cabang yang terancam dicoret termasuk muay thai. Dalam internal kepengurusan cabang ini sempat terjadi kisruh beberapa waktu lalu dengan dipecatnya beberapa pelatih secara sepihak sehingga menimbulkan protes dari sebagian atlet. Belum lagi keluhan uang saku dari atlet muay thai karena SK untuk muay thai memang belum turun sementara pengurus sudah menggelar pelatnas.

"Kalau soal pencoretan alasan utamanya bukan karena dana, tetapi karena bermasalah di dalam lingkup internalnya. Buat apa kami sudah kasih banyak uang tetapi tidak menjanjikan dan justru bermasalah," tutur Surya.

Sementara itu, Deputi IV Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Djoko Pekik, akan menyerahkan keputusan daftar cabang olahraga yang dikirim kepada Satlak Prima.

"Dengan kondisi sekarang ini, kita pilih yang prioritas. kalau hal-hal strategis dan teknis kami serahkan kepada Satlak Prima, mereka yang tahu persis bagaimana skalanya," ujar Djoko.

Dengan kondisi dana yang sangat terbatas, lanjut Djoko, memang hanya cabang prioritas yang akan diutamakan. Apalagi pihak Kemenpora tidak mampu mengakomodasikan permintaan dana tambahan sebesar Rp43 miliar untuk mencukupi kebutuhan pemusatan latihan nasional (Pelatnas).

"Karena dana APBN-P Kemenpora malah dikurangi Rp69 miliar. Meskipun begitu kami tetap pertahankan dana sebesar 250 miliar untuk Pelatnas, tetapi mengurangi dana untuk ISG (Islamic Solidarity Games). Namun untuk permintaan dana tambahan Satlak Prima sebesar 40 milayaran rupiah itu tidak bisa dipenuhi," jelas Djoko.

Penerjemah: Monalisa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013