MedcoEnergi dukung trilema energi melalui energi baru terbarukan

Bogor (ANTARA) - PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) melalui unit usaha eksplorasi dan produksi minyak dan gas Medco E&P Indonesia (Medco E&P) terus mendukung upaya pemerintah dalam melaksanakan ketahanan, keterjangkauan dan keberlanjutan (trilema) energi melalui pengembangan proyek migas berbasis energi baru terbarukan (EBT).

“Kami mempunyai misi untuk memenuhi permintaan energi bersih dan sumber daya alam yang terjangkau, ramah lingkungan, dan berkelanjutan sehingga perusahaan bisa memberikan nilai dan imbal hasil jangka panjang bagi pemangku kepentingan,” kata Chief Administrative Officer MedcoEnergi Amri Siahaan di Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

Amri menyampaikan, komitmen dukungan trilema energi tersebut dibuktikan dengan mengembangkan proyek energi bersih terbarukan seperti tenaga surya dan panas bumi melalui PT Medco Power Indonesia.

Kemudian, Medco E&P fokus terhadap transisi energi melalui program-program pengurangan emisi Gas Rumah Kaca.

Menurut dia, upaya menghadapi trilema energi membutuhkan investasi besar, inovasi, sinergi dan efisiensi di semua segmen bisnis serta keseriusan dari seluruh pemangku kepentingan.

"Butuh keseriusan untuk dapat merealisasikan komitmen standar kinerja ESG yang tinggi demi mencapai Net Zero Emissions untuk Cakupan 1 dan 2 pada 2050 dan Cakupan 3 pada 2060," ujar Amri yang juga menjabat sebagai SVP Business Support Medco E&P tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Chief Financial Officer PT Medco Power Indonesia Myrta Sri Utami mengatakan, Indonesia saat ini tengah melakukan transisi energi dari pemakaian energi fosil ke energi baru terbarukan sebagai bentuk program pengurangan emisi gas rumah kaca.

Untuk itu, MedcoEnergi melanjutkan pengembangan proyek panas bumi 34 MW fase 1 di Blawan-Ijen, Jawa Timur dan PLTS 2x25 MWp di Bali, setelah sukses merampungkan proyek PLTGU Riau 275 MW dan PLTS Sumbawa 26 MWp pada 2022.

"Ini sebagai bagian dari upaya menyukseskan program bauran energi nasional,” kata Myrta.