Total bahasa yang direvitalisasi pada tahun 2023 adalah lima bahasa, yaitu bahasa Seran (Seram), bahasa Tarangan Barat, bahasa Kei, bahasa Yamdena, dan bahasa Buru

Ambon (ANTARA) - Gubernur Maluku Murad Ismail menyatakan Festival Victoria dan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) yang dilaksanakan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XX dan Kantor Bahasa Maluku, merupakan upaya melestarikan budaya dan bahasa di Maluku.

"Kegiatan festival bersama yang dilaksanakan dua instansi memiliki nilai yang sangat penting dalam upaya melestarikan budaya dan bahasa bagi generasi muda di Provinsi Maluku," kata Gubernur Maluku dalam sambutan yang dibacakan Asisten III Setda Maluku, Pieterson Rangkoratat, di Ambon, Sabtu.

Baca juga: Revitalisasi bahasa daerah Kemdikbudristek tekankan pengembangan SDM

Ia mengatakan, Maluku memiliki budaya dan bahasa yang cukup banyak, tetapi dalam kenyataan tidak berbanding lurus dengan situasi di masyarakat.

Saat ini budaya dan bahasa ada dalam kondisi darurat karena sebagian besar telah terancam punah karena tidak terpelihara dengan baik, terutama keberagaman bahasa daerah Maluku.

"Kami memberikan apresiasi kepada kantor bahasa dan BPK wilayah XX Maluku, yang terus memberikan perhatikan akan pelestarian budaya dan bahasa, sebagai warisan budaya lokal yang memiliki peranan penting sebagai instrumen komunikasi, juga identitas suatu daerah, " Ujarnya.

Saat ini, katanya, arus globalisasi mendorong masuknya budaya asing, sehingga menjadi tantangan bagi generasi muda untuk melestarikan bahasa daerah " Katanya.

Kepala BPK Wilayah XX Maluku, Dodi Wiranto menyatakan, tujuan pelaksanaan Festival Victoria 2023 adalah mendorong perdamaian antar umat beragama di Provinsi Maluku, khususnya di Kota Ambon melalui rekonsiliasi damai.

Mensinergikan pemangku kepentingan kebudayaan di Kota Ambon guna mendukung Ambon sebagai Kota Berbasis Musik oleh UNESCO melalui pentas musik, juga mendukung ketahanan pangan, baik pangan tradisional maupun pangan kontemporer.

Baca juga: Balai Bahasa Sulteng beri penghargaan pegiat bahasa dan sastra daerah

Dengan cara memberikan wadah bagi pelaku UMKM pada bidang terkait untuk menjajakan pangan buatan mereka dan menampilkan simulasi teknik pembuatan pangan tersebut di depan konsumen.

Selain itu memantik semangat inovasi teknologi yang diwujudkan dalam pameran teknologi pertahanan dan keamanan oleh Denkav 5/BLC dan semangat untuk menguatkan ketahanan budaya, baik berupa budaya yang berwujud bendawi seperti Cagar Budaya Nasional Benteng Nieuw Victoria.

Kepala Kantor Bahasa Maluku, Kity Karenisa menambahkan, pada 2022 telah merevitalisasi tiga bahasa, yaitu bahasa Kei di Kabupaten Maluku Tenggara, bahasa Buru di Kabupaten Buru, dan bahasa Yamdena di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Pada 2023, menambah dua bahasa baru yang direvitalisasi, yaitu bahasa Seran (Seram) di Kabupaten Seram Bagian Timur dan bahasa Tarangan Barat di Kabupaten Kepulauan Aru.

Total bahasa yang direvitalisasi pada tahun 2023 adalah lima bahasa, yaitu bahasa Seran (Seram), bahasa Tarangan Barat, bahasa Kei, bahasa Yamdena, dan bahasa Buru.

Sedangkan total sekolah yang menjadi target revitalisasi bahasa daerah di lima kabupaten tersebut adalah 124 sekolah dan 261 guru dan kurang lebih 5 ribu siswa.

Baca juga: Kemdikbudristek ajak anak Papua cintai dan lestarikan bahasa daerah

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023