"Itu adalah penerbangan pertama Lee Kang-kook ke bandara itu dengan menggunakan jet tersebut...Dia tengah dalam pelatihan. Bahkan seorang veteran pun diharuskan berlatih (untuk menerbangkan jet baru)," kata seorang juru bicara Asiana Airlines seperti dikutip Reuters.
Pesawat itu terbang di bawah kecepatan yang diharuskan dan awaknya telah berupaya mengurungkan mendarat beberapa detik sebelum tumbukan, kata Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (USNTSB).
"Dia punya banyak pengalaman dan sebelum itu terbang ke San Francisco menggunakan berbagai pesawat berbeda termasuk B747...dan dia dibantu seorang pilot yang telah berpengalaman menerbangkan 777," kata juru bicara tadi.
Lee, yang mengawali karirnya di Asiana pada 1994, mengantongi 9.793 jam terbang, namun hanya memiliki 43 jam terbang bersama Boeing 777.
Kopilot Lee Jeong-min yang memilikiki 3.220 jam terbang bersama Boeing 777 dan total 12.387 jam terbang, saat itu membantu Lee Kang-kook melakukan pendaratan.
Kepala USNTSB Deborah Hersman mengatakan terlalu dini mengatakan ada kesalahan pilot atau mekanis di balik kecelakaan ini.
Dia juga mengatakan tak ada bukti ada masalah dengan penerbangan atau pendaratan sampai 7 detik sebelum tumbukan, ketika awak pesawat telah berupaya menaikkan kecepatan pesawat dan pesawat juga meresponnya dengan normal.
Para saksi mata mengungkapkan pesawat itu terbang terlalu rendah saat mendekati runway bandara, tiba di tanah sebelum memasuki runway dan tumbukan telah menghancurkan ekor serta roda pendarat pesawat.
Kepala Eksekutif Asiana mengatakan bahwa dia tidak percaya jatuh fatalnya pesawat itu akibat kesalahan mekanis, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013