Jakarta (ANTARA News) - Meski hampir 10 tahun Sutiyoso menjabat sebagai Gubernur DKI dalam dua periode sejak 1997-2002 dan 2002-2007, pengalamannya selama berkarir di dunia militer masih kerap diingat untuk dijadikannya pelajaran selama memimpin ibukota Jakarta. Bahkan, pengalaman Sutiyoso menghukum kopral karena lalai melakukan penghormatan pada seorang sersan di kesatuan yang dipimpinnya dijadikan contoh bagaiman hukum harus ditegakkan. "Waktu itu saya lihat ada Kopral yang ketika melewati Sersan terus tidak hormat. Ya dipanggil terus saya suruh menghormat Sersan yang kebetulan Kowad itu, 50 kali," kata Sutiyoso dalam acara ramah tamah dengan pemimpin media massa ibukota di Balaikota Jakarta, Kamis malam. Dari cerita itu, ayah dari dua orang anak itu mengatakan pentingnya hukum ditegakkan, sehingga penyelewengan aturan yang terus berlanjut dapat dihindari. "Kayak sekarang, ada orang yang merusak. Terus ditahan sama Polisi, eh besoknya massa pendukung orang itu datang menggelar demo meminta pembebasan dan kemudian orang itu dilepas. Akhirnya semua orang beranggapan merusak itu nggak apa-apa. Kan susah," tuturnya. Oleh karena itu, pria penggemar olahraga yang saat ini menjadi Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dan penasihat klub sepakbola Persija itu menilai penegakan hukum penting, sehingga perbuatan anarkis dan merusak tidak berlanjut hanya karena tidak ditindak sejak dini. (*)
Copyright © ANTARA 2006