Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua(Waka) MPR RI Lestari Moerdijat mengajak generasi muda agar mampu berperan aktif dalam proses pembangunan dan memenangi berbagai persaingan di masa datang.
Hal itu disampaikan Lestari secara daring pada acara Temu Tokoh MPR RI bersama civitas academica Politeknik Balekambang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Jumat (24/11).
"Bagaimana mahasiswa dapat menjadi tiang utama dari bonus demografi Indonesia dan bisa mengambil peran untuk kemudian menerima tongkat estafet pembangunan nasional," kata Rerie sapaan akrabnya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Adapun survei Optimisme Generasi Muda Indonesia 2023 yang dilakukan oleh GNFI dan Populix mencatat indeks optimisme dalam dimensi pendidikan dan kebudayaan adalah 8,55 poin. Hal ini mencerminkan generasi muda Indonesia cukup optimistis dengan pendidikan dan kebudayaan Indonesia.
Menurutnya, hasil survei tersebut menunjukkan tanda-tanda positif bahwa generasi muda kita siap menerima tongkat estafet pembangunan.
Selain itu, pembangunan sektor sumber daya manusia (SDM) sangat penting dalam proses pembangunan nasional.
Rerie melihat pemahaman terhadap nilai-nilai warisan para pendiri bangsa yang terkandung dalam Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), bisa menjadi dasar dalam proses pengembangan diri setiap generasi penerus bangsa ini.
"Khusus mahasiswa Politeknik Balekambang Jepara yang mewarisi nilai-nilai Nahdliyin bahkan juga dibekali dengan nilai-nilai spiritualitas dengan keutamaan iman-taqwa, pemikiran kritis dan persaudaraan," ujarnya.
Rerie mengatakan pemahaman terhadap nilai-nilai yang diwarisi para pendahulu bangsa oleh generasi muda sangat penting untuk menyikapi perkembangan teknologi informasi yang menghadirkan dampak positif sekaligus negatif.
Oleh karena itu, generasi muda harus mampu memilah sisi positif dari teknologi informasi untuk mengembangkan diri dalam proses mempersiapkan masa depan sejak dini.
Dalam menyambut bonus demografi, Rerie menilai generasi muda harus mampu menjadi agen pembelajar yang disiplin dalam menempa diri melalui penerapan sistem berpikir, model mental, visi bersama, pembelajaran kelompok dan penguasaan diri, dalam setiap proses pembelajaran.
"Optimisme generasi muda di bidang pendidikan dan kebudayaan mesti diikuti dengan gerak bersama melalui proses pembelajaran yang didasari pelaksanaan nilai-nilai kebangsaan yang kita miliki, untuk menjawab tantangan di masa depan," pungkas dia.
Baca juga: Wakil Ketua MPR berharap generasi muda jadi kontrol sosial
Baca juga: Lestari: Kolaborasi guru dan orang tua harus konsisten dilakukan
Baca juga: Lestari: Peningkatan daya saing SDM harus jadi perhatian bersama
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023