Mereka menembak beberapa kali ke bagian atas tubuhnyaMogadishu (ANTARA News) - Seorang wartawan Somalia ditembak mati oleh orang bersenjata tak dikenal pada Minggu, menjadi pekerja media kelima yang dibunuh di negara yang dilanda konflik tahun ini, kata rekan wartawan tersebut dan seorang saksi.
Liban Abdullahi Farah, juga dikenal sebagai Liban Qaran, bekerja untuk televisi satelit Kalsan yang baru diluncurkan.
Dia diserang dalam perjalanan pulang di pusat kota Galkayo, di perbatasan antara wilayah semi-otonomi Puntland dan wilayah Galmudug.
"Kami benar-benar hancur dengan informasi tentang kematian Liban Qaran," kata rekannya Abdukadir Ahmed seperti dikutip AFP.
"Empat pria bersenjata melepaskan tembakan dan membunuhnya," tambahnya.
Mohamed Gelle, saksi, mengatakan korban tewas seketika.
"Mereka menembak beberapa kali ke bagian atas tubuhnya," katanya. "Pembunuh lolos dari tempat kejadian."
Somalia adalah salah satu tempat paling berbahaya di dunia bagi wartawan, dengan setidaknya 18 pekerja media tewas tahun lalu.
Pembunuhan Liban Qaran mengikuti kematian sedikitnya empat wartawan dalam penembakan atau serangan sejak Januari, semuanya terjadi di ibu kota.
Seorang wartawan untuk Radio Mogadishu Shabelle ditembak mati pada Januari.
Pada Maret, seorang wartawan tewas ketika ia mengejar kasus bom bunuh diri, sementara reporter radio perempuan ditembak mati akhir bulan yang sama.
Wartawan keempat dibunuh oleh orang bersenjata di dekat rumahnya pada April.
Somalia telah dilanda konflik sejak 1991, tetapi pemerintah baru didukung PBB yang mengambil alih kekuasaan tahun lalu, meningkatkan harapan akan berakhirnya perang yang sudah berlangsung beberapa dekade.
Serangan terhadap wartawan sering dianggap merupakan kesalahan gerilyawan Al-Qaida Shebab, tetapi mereka juga diyakini terkait dengan balas dendam di antara beberapa faksi yang berkuasa.
Penerjemah: Askan Krisna
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013