Tokyo (ANTARA News) - Jepang dan Korea Selatan hari Kamis sepakat untuk memanfaatkan forum keamanan regional di Malaysia pekan depan sebagai sarana untuk mendesak Korea Utara agar kembali ke perundingan enam pihak yang bertujuan untuk melucuti senjata nuklirnya. Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan antara delegasi utama Jepang dan Korea Selatan ke perundingan enam pihak, yang telah ditunda sejak Nopember lalu, kata Departmen Luar Negeri Jepang dalam sebuah pernyataan yang disiarkan AFP. Pertemuan itu terselenggara menyusul perbedaan pendapat baru-baru ini antara kedua negara tersebut soal Korea Utara. Korea Selatan, yang kini dalam proses rekonsiliasi dengan Korea Utara telah mengecam langkah Jepang untuk menghukum Pyongyang karena melakukan ujicoba penembakan tujuh rudal pada 5 Juli. Baik Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chun Yung-Woo maupun Kenichiro Sasae, kepala biro urusan Asia dan Oceania pada Deplu Jepang, menyambut resolusi Dewan Keamanan PBB pekan lalu yang mengecam ujicoba rudal tersebut. Keduanya juga sepakat untuk memanfaatkan Forum Regional ASEAN (ARF) di Kuala Lumpur pada 28 Juli untuk membantu Korea Utara kembali ke perundingan enam pihak tersebut, kata pernyataan tersebut. "ARF akan secara aktif dimanfaatkan untuk membahas proses masa depan," katanya. ARF adalah forum tentang keamanan di Kawasan Asia Pasifik. Forum yang kini sudah berusia 12 tahun itu diprakasai oleh ASEAN. Forum tersebut kini melibatkan menteri luar negeri dari 25 negara, termasuk Korea Selatan, Korea Utara, Jepang, Amerika Serikat, Cina dan Rusia, yang semuanya adalah anggota perundingan enam pihak. Menteri Luar Negeri Korea Utara Paek Nam-Sun dijadwalkan akan menghadiri forum itu. Perundingan enam pihak telah menemui jalan buntu sejak Nopember lalu saat Washington menolak tuntutan Pyongyang agar mencabut sanksi AS terhadap sebuah bank di Macau yang dituduh terlibat praktek pencucian uang atas nama Korea Utara. Washington dan Seoul telah menunjukkan minatnya untuk mengadakan perundingan lima negara bersama Tokyo, Beijing dan Moskow. Kepada wartawan seusai pertemuan dengan Sasae, Chun mengatakan formula lima negara merupakan "salah satu opsi yang kini sedang dipertimbangkan namun tujuan pada saat itu adalah untuk menggelar perundingan enam pihak.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006