... kami akan menerima Snowden dengan senang hati dan memberikan suaka baginya di sini, di Nikaragua... "
Managua, Nikaragua (ANTARA News) - Setelah Venezuela, kini Nikaragua juga menawarkan suaka bagi Edward Snowden, yang membuat berang Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat. Presiden Nikaragua, Daniel Ortega, mengatakan langsung tawaran suaka itu, Jumat lalu.
Pernyataan Ortega membuka harapan bagi warga negara Amerika Serikat yang sudah beberapa waktu terjebak tinggal di Bandar Udara Internasional Sheremetyovo, Moskow itu.
Presiden berhaluan kiri itu mengatakan, Nikaragua telah menerima permintaan suska di kedutaan besarnya di Moskow.
"Kami bersikap terbuka, menghormati hak-hak seseorang untuk mendapatkan suaka dan adalah hal yang jelas bahwa jika keadaan memungkinkan, kami akan menerima Snowden dengan senang hati dan memberikan suaka baginya di sini, di Nikaragua," kata Ortega, di depan umum.
Dalam ketidakpastian di Moskow, Snowden telah mengajukan permintaan suaka kepada 27 negara pada saat ia berupaya menghindari proses hukum di Amerika Serikat karena membocorkan rahasia program pengintaian elektronik yang dijalankan AS.
Namun, upayanya itu telah ditolak oleh sejumlah negara Eropa serta oleh Brazil dan India.
Snowden, mantan pegawai kontrak Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA), mendapatkan tanggapan-tanggapan simpatik dari pemerintah negara-negara Amerika Latin berhaluan kiri.
Para pemimpin Venezuela dan Bolivia mengatakan mereka bersedia mempertimbangkan pemberian tempat perlindungan bagi Snowden.
Ekuador sebelumnya dilihat sebagai negara yang paling diharapkan Snowden untuk mendapatkan suaka ketika ia tiba di bandara Sheremetyevo di Moskow sejak 23 Juni dari Hong Kong. Namun, pemerintahan kiri di ibukota negara, Quito, itu belum melakukan pertimbangan terhadap permintaannya.
WikiLeaks, laman anti-kerahasiaan yang membantu Snowden, pada Selasa mengungkapkan pria AS berumur 30 tahun itu telah mengajukan permintaan perlindungan kepada 21 negara.
WikiLeaks pada Jumat mengungkapkan bahwa Snowden juga sedang berupaya mendapatkan suaka dari enam negara lainnya.
"Nama negara-negara itu tidak akan diungkapkan dulu untuk saat ini karena kemungkinan campur tangan dari AS," tulis WikiLeaks.
Pelarian Snowden dari proses hukum telah membuat malu pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dan pekan ini menyebabkan ketegangan antara negara-negara Eropa dan Amerika Latin setelah terjadinya insiden yang melibatkan pesawat kepresidenan Bolivia.
Pesawat jet kecil --yang membawa Presiden Bolivia, Evo Morales, kembali setelah ia mengunjungi Rusia-- terpaksa mengalihkan rute ke Austria, Selasa malam, setelah tidak diizinkan melintasi wilayah udara Prancis, Italia, Spanyol, dan Portugal di tengah kecurigaan bahwa Morales menyelundupkan Snowden di pesawatnya.
Para pemimpin negara-negara Amerika Latin berhaluan kiri menggalang persatuan bersama Morales dalam pertemuan tingkat tinggi pada Kamis malam. Mereka menuntut negara-negara Eropa meminta maaf.
Pemimpin Bolivia, yang menduga bahwa Amerika Serikat telah menekan negara-negara Eropa untuk menutup wilayah udara untuknya, itu telah mengancam akan menutup kedutaan AS.
(T008)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013