Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah warga Jakarta menginginkan pemerintah memberikan penyuluhan mengenai pengetahuan gempa dan cara penyelamatan diri sebagai bentuk antisipasi dan persiapan sebelum peristiwa tersebut benar terjadi. "Siapa yang bisa menjamin pasti Jakarta benar-benar tidak akan diguncang gempa," kata Michelle (27), akuntan yang berkerja di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis. Dia mengatakan, beberapa waktu yang lalu dalam suatu tayangan televisi yang dilihatnya, seorang staf Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) menjamin Jakarta tidak akan diguncang gempa seperti yang terjadi di Aceh, Yogyakarta, Pangandaran, dan Selat Sunda. "Dia itu bukan Tuhan, kok bisa yakin secara pasti kalau tidak akan terjadi gempa," katanya. Menurut sepengetahuan dia, belum ada teknologi yang bisa memberitahukan secara pasti kapan dan dimana gempa akan terjadi, sehingga cara terbaik adalah dengan mempersiapkan diri melalui pengetahuan gempa dan cara penyelamatan diri dari musibah. Jakarta terkena gempa atau tidak, kata dia, masyarakat sudah harus siap mengantisipasinya karena yang memperparah bencana alam adalah kepanikan warga. Dia mencontohkan peristiwa gempa yang terjadi di Yogya, karena ada isu tsunami orang langsung panik dan keadaan kacau balau. Bila masyarakat tahu ciri-ciri yang menunjukkan tsunami, mereka bisa menyelamatkan diri dengan benar. Putri (22), karyawati yang bekerja di daerah Sudirman mengatakan, warga Jakarta selama ini hanya diyakinkan oleh berbagai pihak bahwa kota itu tidak akan mengalami gempa bumi. "Masyarakat Jakarta jadi tidak peduli dengan gempa," katanya. Menurut dia, karena secara teoritis Jakarta tidak mungkin terjadi gempa sehingga pemerintah tidak menaruh perhatian untuk mengedukasi warga Jakarta atau daerah-daerah lain yang tidak terkena gempa. Dia mengatakan, pemerintah sepertinya mengesampingkan penyuluhan gempa karena ada masalah-masalah lain yang dianggap lebih penting. Menurut dia, itulah penyebab lambannya penanganan pemerintah saat terjadi musibah, karena tidak mudah mengkoordinasi orang banyak yang tidak tahu harus berbuat apa. "Kalau kita diberi pengetahuan kalau ada musibah mesti berbuat apa, semua akan bisa tertangani lebih baik dan pemerintah tidak akan dicap lamban lagi," ujarnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006