Oleh karena itu kami menghimbau agar pelaku usaha untuk menerapkan etika bisnis supaya jangan dengan kesempatan kenaikan BBM dan setiap perayaan keagaman menaikkan harga tidak pada tempatnya,"

Bogor (ANTARA News) - Menteri Pertanian Suswono menilai harga jual ayam di Kota Bogor tidak wajar karena pasokan ayam normal tidak ada hambatan.

"Tadi saya cek harga ayam ada kenaikan bervariasi mulai dari Rp35.000 hingga Rp40.000 per kg, kenaikan ini saya nilai tidak wajar karena stok aman," kata Menteri saat meninjau Pasar Bogor, Jumat.

Menteri mengatakan, suplai ayam cukup, sehingga tidak ada alasan untuk menaikkan harga.

Beberapa pedagang, kata Menteri, menaikkan harga ada yang karena tren menjelang puasa ada juga yang karena pengaruh BBM.

"Mereka menaikkan harga untuk mengimbangi pendapatan yang merugi pada beberapa bulan lalu, saya kira ini sesuatu yang tidak pada tempatnya," kata Menteri.

Menteri mengatakan, menjelang Ramadhan dan Lebaran omset pedagang mengalami kenaikan karena volume penjualan juga ikut naik.

"Oleh karena itu kami menghimbau agar pelaku usaha untuk menerapkan etika bisnis supaya jangan dengan kesempatan kenaikan BBM dan setiap perayaan keagaman menaikkan harga tidak pada tempatnya," kata Menteri.

Menteri mengatakan, pelaku usaha untuk menerapkan etika bisnis agar masyarakat bisa menikmati Ramadhan denganharga kenaikan yang tidak menjadi-jadi.

"Kenaikan bisa saja dalam batas toleransi yang wajar," ujar Menteri.

Menteri melakukan peninjauan ketersediaan pangan di Pasar Bogor. Menteri mendatangi sejumlah pedagang mulai pedagang buah, daging sapi, ayam, telor, beras dan toko kelontong.

Menteri menyempatkan diri berdialog dengan sejumlah pedagang menanyakan perihal kenaikan harga dan situasi di pasar.

Salah satu pedagang beras, Nandy menyebutkan harga beras termurah saat ini Rp6.500 dan paling mahal harga Rp8.000 untuk beras jenis pandang wangi. "Harga beras sudah naik dari kemarin-kemarin pak Menteri, naiknya karena BBM," katanya.


(KR-LR/N002)

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013