Sanksi tersebut diberikan menyusul pelanggaran yang dilakukan Rivan yang harusnya membela timnas Indonesia di ajang internasional namun memilih absen dan mengikuti kejuaraan Piala Kapolri 2023 membela Kalimantan Timur.
Namun, Rivan masih tetap bisa tampil dalam kegiatan kejuaraan maupun kompetisi di dalam negeri, seperti Proliga, Livoli, ataupun kejuaraan yang diselenggarakan di Tanah Air.
Baca juga: PBVSI akan lakukan sidang komisi disiplin untuk tentukan nasib Rivan
Sebelumnya, mantan pemain Samator Surabaya itu, menolak ikut timnas untuk bermain di AVC Challenge Cup di Taipei, Juli lalu dan Kejuaraan Asia di Iran, Agustus 2023 lalu.
Saat itu Rivan memberikan alasan menolak panggilan timnas karena sedang menunggu istrinya yang mau melahirkan. Akan tetapi, pada saat hampir bersamaan ternyata Rivan memperkuat Kaltim di Piala Kapolri.
"PP PBVSI memberikan sanksi kepada Rivan karena melanggar aturan," kata Edy.
"Rivan itu pernah berprestasi bagi Indonesia. Itu pertimbangannya," tambah Edy yang juga merupakan Wakil Ketua Umum PP. PBVSI itu.
Di samping itu, lanjutnya, sanksi itu diberikan diharapkan agar tidak diulangi kembali dan juga tidak ditiru atlet-atlet lainnya.
"Rivan itu masih berusia 28 tahun saat ini. Diharapkan lima tahun lagi masih bisa menelorkan prestasi," kata Edy.
Ditambahkan, keputusan sanksi bagi Rivan sudah melalui beberapa pertimbangan. Kata Edy, dalam anggota Komisi Disiplin yang diketuainya itu, terdapat orang organisasi dan juga mantan pemain timnas, Zulfarshah.
Baca juga: Rivan Nurmulki bakal absen dari Livoli Divisi Utama 2023
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023