Jakarta (ANTARA News) - Volume penjualan keramik produksi dalam negeri khususnya produksi PT Davinci mulai meningkat di pertengahan 2006 sehingga diharapkan omset penjualan selama 2006 akan mencapai 16 juta meter m2 atau sama seperti pada tahun 2004, kata General Manager perusahaan itu Hanny Handoko. "Volume penjualan keramik produk PT Davinci pada 2005 mengalami penurunan sekitar 10 persen dari 16 juta meter m2 atau sekitar Rp640 miliar pada 2004 menjadi sekitar 14 juta m2 atau sekitar Rp560 miliar pada 2005," katanya menjawab pers di Jakarta, Kamis. Sesuai menyaksikan undian program "Paket End User Campaign" berupa 91 unit sepeda motor dan satu unit mobil bagi ribuan kupon dari pembelian produk keramik tersebut selama April-Juni 2006, Handoko mengatakan, penurunan volume panjualan itu pada 2005 disebabkan daya beli masyarakat menurun akibat kanaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai Oktober 2005. Namun, setelah enam bulan pasca kenaikan harga BBM itu, terlihat kosumen mulai membelanjakan keramik untuk kebutuhan pembangunan rumah pada bagian lantai, tembok dan kamar mandi, sehingga omset penjualan selama 2006 diharapkan kembali normal seperti tahun 2004. PT Davinci sebagai perusahaan penanaman modal asing itu (PMA) yang berdiri pada 1980 kini memiliki 1.000 unit lebih pabrik keramik tersebar di seluruh Indonesia yang produksinya terbagi 80 persen untuk kebutuhan dalam negeri dan 20 persen untuk ekspor ke negara Eropa, Asia dan Amerika Serikat (AS). Perusahaan itu memproduksi lima jenis keramik untuk bangunan dinding dan lantai dengan harga mulai Rp30 ribu-an hingga Rp50 ribu-an per m2 dengan lima merek seperti Genova, Grand Master, Diamond, Kerbau dan Edelstein. Handoko menambahkan, hampir 70 persen produksi keramik perusahaannya dibutuhkan oleh konsumen perorangan untuk bangunan dinding atau lantai baik untuk renovasi rumah atau pembuatan rumah baru. Sedangkan, sekitar 30 persen produksi keramik perusahaan dibeli oleh perusahaan properti untuk bangunan perumahan, hotel, gedung dan perkantoran. Handoko menambahkan, perusahaan yang kini menguasai pangsa pasar sekitar 20 persen dari 25 perusahaan keramik di Indonesia itu bertekat tidak akan menaikkan harga keramik bahkan justru menurnkan sekitar 10-20 persen dari harga tahun 2004 . Dia berharap, melalui program undian berhadiah bagi pembeli keramik produksi PT Davinci selama April - Juni 2006 berupa 91 unit sepeda motor dan satu unit mobil akan mampu meningkatkan volume penjulan keramik selama 2006.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006