Jakarta (ANTARA) - Sam Altman kembali sebagai CEO OpenAI hanya beberapa hari setelah pemecatannya, mengakhiri diskusi heboh mengenai masa depan startup yang menjadi pusat pengembangan kecerdasan buatan tersebut.

Pembuat ChatGPT ini juga memperkenalkan dewan baru dengan mantan co-CEO Salesforce Bret Taylor sebagai ketua dan Larry Summers, mantan Menteri Keuangan AS, serta Adam D'Angelo sebagai direktur. D'Angelo adalah bagian dari dewan yang memberhentikan Altman, demikian disiarkan Reuters, Rabu (22/11).

Kembalinya Sam Altman berpotensi membuka era baru bagi startup yang telah lama berhadapan dengan kekhwatiran mengenai bahaya kecerdasan buatan dan potensinya untuk dikomersialisasikan tersebut.

"Saya berharap dapat kembali ke OpenAI," kata Sam Altman dalam sebuah posting di platform media sosial X (Twitter), Selasa (21/11) malam.

Baca juga: OpenAI ChatGPT pecat bosnya Sam Altman

Dewan tidak memberikan penjelasan rinci atas pemecatan SAm Altman pada hari Jumat (17/11), selain kurangnya keterbukaan dan kebutuhan mereka untuk membela misi OpenAI untuk mengembangkan kecerdasan buatan yang bermanfaat bagi umat manusia.

Analis mengatakan perombakan itu akan menguntungkan Altman dan Microsoft, yang telah berjanji miliaran dolar untuk startup itu dan menyebarluaskan teknologinya ke pelanggannya secara global.

"Masih ada pertanyaan besar mengenai mengapa Altman dipecat dan mengapa Microsoft tidak diberi tahu tentang keputusan tersebut," kata Kepala Analisis Keuangan AJ Bell Danni Hewson.

"Yang jelas adalah bahwa Microsoft sekarang akan memainkan peran yang jauh lebih besar, bahwa kemitraan ini akan menjadi lebih kuat, dan kedua perusahaan ini akan lebih terintegrasi," sambung dia.

CEO Microsoft Satya Nadella menyambut perubahan tersebut.

"Kami percaya ini adalah langkah penting pertama menuju tata kelola yang lebih stabil, berpengetahuan, dan efektif," kata Nadella di X.

Saham Microsoft naik hampir 1 persen dalam perdagangan pra-pasar Amerika.

Baca juga: Penjualan saham OpenAI Rp1,3 kuadriliun terancam usai Altman dipecat

Belum jelas apakah direktur dewan sebelumnya, yang tidak memiliki ekuitas di OpenAI, akan tetap memegang kursi mereka, atau apakah para pendukung anak perusahaan berkeuntungan terbatasnya - seperti pemilik 49 persen Microsoft - pada akhirnya akan memenangkan penunjukan di dewan.

Berbeda dengan kebanyakan startup di Silicon Valley, OpenAI diawasi oleh dewan induk nirlaba yang dirancang untuk memastikan keamanan AI diprioritaskan seiring dengan pertumbuhan. Perusahaan itu menciptakan unit dengan keuntungan terbatas pada tahun 2019 untuk mengumpulkan dana dan memberikan opsi saham kepada karyawannya.

"Kembalinya Altman mengonsolidasikan pengaruhnya atas arah OpenAI, dan mungkin berarti perusahaan ini akan lebih berani dan berfokus pada keuntungan, tetapi juga mungkin kurang menghindari risiko," kata analis di Capital.com Kyle Rodda.

Juru bicara OpenAI belum menanggapi permintaan komentar.

Dewan awal OpenAI terdiri dari Tasha McCauley, Helen Toner, dan Ilmuwan Kepala OpenAI Ilya Sutskever serta CEO Quora D'Angelo, yang merupakan bagian dari dewan yang diperbarui.

Reuters sebelumnya melaporkan beberapa pemegang saham mengeksplorasi langkah hukum setelah kekacauan itu mengancam masa depan OpenAI, yang baru-baru ini diperkirakan memiliki valuasi lebih dari 80 miiar dollar AS (sekitar Rp1,2 kuadriliun). Langkah-langkah hari Selasa menenangkan sebagian investor.

"Kami percaya ini adalah hasil terbaik untuk perusahaan," kata Thrive Capital, pendukung OpenAI.

Baca juga: CEO OpenAI beberkan peran ChatGPT dalam perkembangan pendidikan

Pemulihan dramatis Altman di OpenAI dibandingkan dengan sejarah lainnya di Silicon Valley, yaitu mendiang Steve Jobs, CEO Apple yang meninggalkan perusahaan komputer itu pada tahun 1985 hanya untuk kembali 12 tahun kemudian.

Altman mengambil kembali jabatan CEO setelah empat hari. Kepulangannya memicu guncangan besar di OpenAI, dengan Presiden Greg Brockman mengundurkan diri sebagai protes.

Pada hari Minggu, Altman kembali ke kantor OpenAI mengharapkan pengangkatannya yang cepat, ketika dewan sekali lagi mengejutkan dengan menunjuk mantan bos Twitch Emmett Shear sebagai CEO interim.

Dalam sebuah unggahan di X pada Selasa, Shear mengatakan dia bekerja "72 jam yang sangat intens" untuk membawa stabilitas - dan pada akhirnya Altman - kembali ke OpenAI.

"Ini adalah jalur yang memaksimalkan keselamatan sekaligus melakukan yang terbaik bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat," kata dia.

Baca juga: ChatGPT kini bisa melihat, mendengar, dan bicara

Langkah dramatis Altman dapat terwujud juga berkat dukungan dari Microsoft. Ketika dia kehilangan pekerjaan, Nadella mengatakan Altman bisa memimpin tim penelitian baru bersama Brockman dan rekan-rekan lain yang keluar dari OpenAI.

Pada hari Senin, hampir semua staf OpenAI yang berjumlah lebih dari 700 orang mengancam akan keluar dan bergabung dengan upaya Microsoft kecuali dewan mengundurkan diri dan mengembalikan Altman, menurut surat yang diperiksa oleh Reuters.

Ancaman itu didukung oleh kekuatan komputasi Microsoft, aset utama yang mendorong teknologi OpenAI bersama dengan staf ilmuwan komputer mereka.

Co-founder dan Presiden Brockman merayakannya dengan selfie staf pada Selasa malam, setelah melewati batas waktu liburan Thanksgiving di AS yang membuat para pihak berlomba untuk bernegosiasi.

“Kami akan kembali lebih kuat dan lebih bersatu dari sebelumnya,” kata Brockman.

Baca juga: Dosen Fasilkom UI: ChatGPT bisa berbahaya tapi juga bermanfaat

Baca juga: Pemerintah AS ajak pengembang AI membentuk sistem keamanan siber

Baca juga: Gedung Putih: Tujuh perusahaan teknologi janji tandai konten buatan AI

Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023