New York (ANTARA) - Indeks-indeks utama Wall Street naik pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) di tengah optimisme bahwa Federal Reserve mungkin selesai dengan kenaikan suku bunganya dan juga perekonomian AS yang masih tangguh.

Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 184,74 poin atau 0,53 persen ke 35.273,03, indeks S&P 500 naik 18,43 poin atau 0,41 persen ke 4.556,62, dan Indeks Komposit Nasdaq menguat 65,88 poin atau 0,46 persen ke 14.265,86.

Laporan ekonomi terkait klaim tunjangan pengangguran, barang tahan lama, dan sentimen konsumen, tampaknya menunjukkan perekonomian AS sedang mengalami pelonggaran namun mungkin tetap cukup kuat untuk menghindari resesi.

Data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun lebih dari perkiraan pada pekan lalu.

Sementara risalah pertemuan terakhir Fed pada Selasa (21/11) menunjukkan pendekatan yang hati-hati terhadap kebijakan moneter.

Namun, saham-saham telah meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir di tengah pandangan bahwa The Fed selesai menaikkan suku bunganya.

“Secara keseluruhan anda memiliki latar belakang yang kuat terhadap pasar,” kata kepala strategi global LPL Financial Quincy Krosby di Charlotte, North Carolina.

Menurut Krosby, sinyal bagi pasar, meskipun terdapat kekhawatiran terhadap perekonomian dan belanja konsumen, adalah bahwa pasar ini memiliki keberlanjutan dalam musim yang mungkin paling ramah bagi pasar.

Dia mengatakan saham cenderung naik tepat sebelum libur Thanksgiving di AS dan juga mengalami penguatan menjelang akhir tahun. Pasar akan tutup pada Kamis karena libur Thanksgiving Day.

Saham-saham besar yang terkait dengan teknologi termasuk di antara saham-saham yang memberikan dorongan terbesar pada S&P 500.

Sektor jasa komunikasi naik 0,9 persen, memimpin kenaikan S&P 500 di semua sektor kecuali sektor energi yang turun 0,1 persen.

Saham Nvidia turun 2,5 persen, sehari setelah perancang chip tersebut memperkirakan pendapatan kuartal keempat secara keseluruhan di atas target Wall Street, namun memperingatkan pembatasan ekspor AS dapat menyebabkan penurunan tajam dalam penjualan di China.

Di antara saham-saham penggerak besar lainnya, saham Deere & Co turun 3,1 persen setelah pembuat peralatan pertanian tersebut memperkirakan laba 2024 di bawah perkiraan analis.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 8,57 miliar saham dibandingkan dengan rata-rata 10,82 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Jumlah saham-saham yang naik melebih jumlah saham yang turun dengan rasio 1,97 : 1, sedangkan untuk Nasdaq rasionya 1,67 : 1.

S&P 500 mencatatkan 45 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan satu titik terendah baru, sementara Nasdaq mencatat 89 titik tertinggi baru dan 104 titik terendah baru



Sumber: Reuters

Penerjemah: Citro Atmoko
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023