Kami akan secara aktif mencari peluang untuk lebih memperkuat hubungan kami dengan mitra-mitra Indonesia

Jakarta (ANTARA) - Atase Pertahanan Kanada untuk Indonesia Kolonel Stewart Taylor menyampaikan bahwa kunjungan Angkatan Udara Kerajaan Kanada (Royal Canadian Air Force/RCAF) dilakukan dalam kerangka Strategi Indo-Pasifik yang resmi diluncurkan pada 27 November 2022.

“Kanada berkomitmen untuk memperkuat kehadiran militer kami di kawasan dalam meningkatkan keamanan dan stabilitas serta Indo-Pasifik yang inklusif, bebas dan terbuka,” kata Kolonel Taylor di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan, bahwa Kanada sangat menghargai hubungan pertahanan yang kokoh dan selalu berkembang dengan Indonesia serta mengakui dan menghargai peran penting yang dimainkan oleh Indonesia sebagai mitra regional.

Baca juga: TNI AU prioritaskan angkut beberapa perangkat Super Tucano

“Kami akan secara aktif mencari peluang untuk lebih memperkuat hubungan kami dengan mitra-mitra Indonesia,” tambahnya.

Direktur Jenderal Intelijen dan Perencanaan Komando Operasi Gabungan Kanada Brigadir Jenderal John Vass mengatakan bahwa Strategi Indo-Pasifik Kanada didukung oleh investasi sebesar 2,3 miliar US dolar (sekitar Rp35 triliun) dalam pendanaan baru yang akan digunakan di kawasan Indo-Pasifik.

“Kanada berkomitmen untuk memperkuat kehadiran militer kami di Indo-Pasifik untuk meningkatkan hubungan pertahanan dan keamanan kami dengan mitra-mitra utama,” kata Vass yang merupakan seorang anggota RCAF.

Vass melanjutkan, sebagai negara Pasifik, kehadiran Kanada adalah contoh nyata dari komitmen berkelanjutan Kanada berdasarkan strategi Indo-Pasifik dalam memperkuat dan memperdalam hubungan dengan mitra Kanada serta mendorong perdamaian dan keamanan di kawasan.

Dia juga mengatakan senang bisa terlibat dalam diskusi tentang kerja sama pertahanan dengan mitra-mitra Kanada yang ada di Indonesia, mengaku bahwa ini adalah kunjungan pertamanya ke Indonesia.

Baca juga: Kadispenau: Evakuasi pesawat Super Tucano diharapkan tuntas sepekan

“Indonesia, sebagai negara sepemikiran yang memiliki komitmen yang sama dengan Kanada untuk mewujudkan wilayah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, telah memberi kami kesempatan untuk saling bertukar visi dan strategi,” ujar Vass.

Pada kesempatan yang sama, Komandan Penerbangan Operasi RCAF mayor Scott Macdonald menyampaikan bahwa mereka selalu menghargai sambutan hangat dari tuan rumah setiap negara yang mereka kunjungi, dan senang berbagi pengetahuan dan keahlian serta belajar dari orang-orang yang mereka temui.

“Sungguh suatu kehormatan untuk berinteraksi dengan mitra-mitra Indonesia kami dan berkontribusi pada pengembangan kemitraan pertahanan yang kuat antara Indonesia dan Kanada,” kata Macdonald.

Kunjungan RCAF ke Jakarta pada 22-25 November tersebut mengikuti kunjungan Kapal Perang Angkatan Laut Diraja Kanada pada bulan Juli 2023, dan peningkatan hubungan Kanada dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sebagai Mitra Strategis ASEAN dalam KTT ASEAN pada September 2023.

Pesawat CP-140 Aurora milik RCAF adalah pesawat patrol jarak jauh yang digunakan untuk berbagai jenis misi di darat dan di perairan.

Aurora mendukung berbagai peran, termasuk manajemen operasi, intelijen maritim dan darat, pengawasan dan pengintaian, peperangan anti-kapal selam dan anti-permukaan, koordinasi serangan, serta pencarian dan penyelamatan.

Aurora juga dapat membantu lembaga pemerintah lainnya untuk memerangi penangkapan ikan ilegal, polusi, perdagangan narkoba dan banyak lagi.

Baca juga: Panglima TNI mutasi 60 pati termasuk danlanud Abdulrachman Saleh

(ki-ka): Atase Pertahanan Kanada untuk Indonesia Kolonel Stewart Taylor, Komandan Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Destianto Nugroho, Direktur Jenderal Intelijen dan Perencanaan Kanada Brigadir Jenderal John Vass, dan Kepala Dinas Lanud Halim Perdanakusuma Kolonel Penerbang Puguh Yulianto berfoto di depan pesawat CP-140 Aurora yang baru mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (22/11/2023). (ANTARA/Cindy Frishanti)

Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023