Sanya, (ANTARA/PRNewswire)- Pada 8-9 November 2023, "2023 Ocean Cooperation and Governance Forum" mulai berlangsung di Sanya, Hainan. Di acara ini, para ilmuwan membahas tantangan Tata Kelola Laut dan Kerja sama Maritim. Perhatian publik terhadap tata kelola laut sebagai barang publik telah menurun, namun Laut Tiongkok Selatan dan wilayah lain masih menemui beberapa tantangan keamanan nontradisional, seperti penangkapan ikan secara berlebihan, perubahan iklim, aksi bajak laut, salinisasi tanah, dan ketahanan pangan.


China dan Amerika Serikat dapat mempertimbangkan strategi jalur kerja sama multilateral melalui kerja sama bilateral. Menyoal isu perubahan iklim, kedua negara telah menjalankan praktik tersebut, dan isu-isu kelautan pun memiliki potensi. Kedua negara dapat menjalankan satu atau dua proyek uji coba untuk tahap awal. Harapannya, kerja sama seputar tata kelola maritim dapat menjadi sarana lain untuk tata kelola global selain kerja sama tentang perubahan iklim yang telah terjalin antara kedua negara tersebut. Maka, tata kelola laut global dapat terjalin melalui kerja sama bilateral.


Aturan tata kelola yang efektif di Laut Tiongkok Selatan sulit tercapai. Seluruh pihak dapat bekerja sama di sejumlah bidang seperti mengatasi aksi penangkapan ikan secara berlebihan, perubahan iklim, menghalau bajak laut, dan mengelola salinisasi. Negara-negara besar seperti Tiongkok dan Amerika Serikat dapat menyalurkan bantuan finansial dan perangkat keras, serta bermitra menyediakan sarana untuk barang publik di dunia.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023