Pekanbaru (ANTARA News) - Lahan konsesi minyak Duri Steemflood (DSF) Area 8 dan 12 yang dikelola PT Chevron Pasific Indonesia di Duri, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, terbakar.
"Benar adanya soal kebakaran lahan gambut di area 8 dan 12," kata General Manager Policy, Government, dan Public Affairs PT Chevron Pacific Indonesia Usman Slamet ketika dihubungi ANTARA dari Pekanbaru, Kamis petang.
Berdasarkan catatan ANTARA, kebakaran lahan konsesi Chevron bukan lah kali pertama. Pada Juni lalu, saat kebakaran hutan dan lahan melanda sebagian besar wilayah Riau, konsesi perusahaan Amerika Serikat di area Batang GS di perbatasan Kabupaten Bengkalis-Rokan Hilir juga terbakar.
Usman tidak merinci luas area di ladang minyak DSF yang terbakar, namun ia mengklaim tidak ada gangguan pada produksi atau keselamatan karyawan akibat kebakaran lahan itu.
"Sekarang sudah padam," katanya.
Operasi pemadaman ladang Chevron itu telah dibantu oleh personel Marinir TNI AL yang kini berada di Duri sebagai Pasukan Reaksi Cepat (PRC) tanggap darurat asap.
"Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada satuan Marinir," ujar Usman.
Mengenai penyebab kebakaran, Usman mengatakan,"Sementara ini memang kita sedang melakukan investigasi mendalam soal kebakaran yang terjadi tadi sore."
Peneliti dari Duri Institute Agung Marsudi mengatakan investigasi terhadap penyebab kebakaran di area perusahaan, termasuk juga di Chevron harus dilakukan hingga tuntas.
"DSF adalah restricted area (area yang dijaga ketat). Kalau sampai ada kebakaran, tentu harus dicari tahu penyebabnya apa," ujarnya.
Ia juga menyayangkan pihak perusahaan yang dianggapnya kurang tanggap dalam melakukan tindakan preventif sehingga terjadi kebakaran di area itu.
Kebakaran lahan gambut itu bisa berpotensi merusak aset negara yang dipercayakan ke Chevron karena area DSF dengan luas 144 kilometer persegi kini terdapat lebih dari 8.000 sumur minyak.
"Ketika Riau sedang marak kebakaran lahan, ternyata Chevron juga lalai menjaga konsesinya sehingga kebakaran terjadi," kata Agung.
"Kebakaran di area konsesi Chevron juga bukan pertama ini terjadi, sebelumnya juga terbakar di Batang GS tapi tidak diungkap ke publik," lanjut Agung Marsudi.
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013