Mukomuko (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengatakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah menetapkan daerah dengan julukan "Kapuang Sati Ratau Batuah" bebas penyakit filariasis atau kaki gajah.
"Mulai dari sekarang daerah kita bebas filariasis berdasarkan rekomendasi dari Kemenkes RI," kata Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Jajad Sudrajat di Mukomuko, Rabu.
Ia mengatakan hal itu terkait dengan hasil survei darah warga secara massal untuk mendeteksi dini penderita penyakit filariasis atau kaki gajah yang dilakukan oleh tim Kemenkes RI.
Baca juga: Dinkes Mukomuko periksa ulang 1.566 siswa untuk deteksi penyakit kaki gajah
Baca juga: Kabupaten Bekasi raih predikat bebas kaki gajah dari Kemenkes
Selanjutnya, penyerahan sertifikat bebas filariasis dari pihak Kemenkes RI kepada Pemerintah Kabupaten Mukomuko direncanakan pada bulan Februari 2024.
Sementara itu, sejak beberapa tahun terakhir tidak ditemukan warga setempat yang menderita penyakit kaki gajah.
Dinas kesehatan setempat tahun 2017 menemukan satu orang warga setempat positif terkena penyakit filariasis atau kaki gajah.
Satu orang yang positif terkena penyakit kaki gajah itu adalah warga Desa Tanah Rekah, Kecamatan Kota Mukomuko.
Meski warga yang berusia 35 tahun tersebut positif terkena penyakit kaki gajah, tingkat infeksi dalam tubuhnya belum begitu parah.
Dinas Kesehatan Mukomuko menganjurkan penderita ini rutin minum obat untuk mencegah perkembangan infeksi dalam tubuhnya.
Sementara itu, pemerintah daerah setempat melalui dinas kesehatan telah selesai menggelar program pemberian obat pencegahan penyakit kaki gajah kepada seluruh warga setempat selama lima tahun.
Meski program pengobatan massal penyakit kaki gajah di daerah itu telah selesai, dinas kesehatan melalui puskesmas masih menyediakan obat pencegahan penyakit kaki gajah.
Dia menyarankan agar warga setempat yang belum minum obat pencegahan penyakit kaki gajah untuk mendapatkan obat itu di puskesmas terdekat.*
Baca juga: Kemenkes: Penderita kaki gajah 8.635 orang pada 2022
Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023