Gambut, Kalsel (ANTARA News) - Sekjen Pengurus Besar Nahdatul Ulama Marsudi Syuhud menyatakan sejak lahir tahun 1914 NU sudah berkomitmen terhadap kebangsaan Indonesia.
"Komitmen itu tercermin dalam nama awal organisasi ini saat lahir 1914, yakni Nahdlatul Wathan artinya kebangkitan tanah air," ujarnya saat pelantikan Pengurus Wilayah NU Kalimantan Selatan, di Gambut, Kabupaten Banjar, Kamis.
"Karenanya pula NU turut serta memperjuangkan dan menyusun Indonesia mereka. Perjuangan tersebut antara lain saat Muktamar XI NU di Banjarmasin, Kalsel tahun 1936," lanjutnya.
Ia menceriterakan, dalam Muktamar XI NU di "Bumi Perjuangan Pangeran Antasari" Kalsel itu, para ulama dan tokoh masyarakat memikirkan dan menyusun Indonesia merdeka.
"Karena itu pula, cukup beralasan kalau Ketua Umum PB NU Said Aqil Siroj menyatakan, PB NU untuk "PB NU".
Ia menerangkan, PB NU dalam kalimat terakhir dari Agil Siraj itu singkatan dari kata-kata P = (Pancasila), B = (Bhinneka Tunggal Ikan), N = (Negara Kesatuan Republik Indonesia/NKRI) dan U = (Undang Undang Dasar/UUD 1945).
"Jadi tak perlu diragukan lagi komitmen NU terhadap empat pilar kebangsaan yang belangkan disosialisasikan, yaitu Pancasila, UUD, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI," demikian Agil Siraj.
Pelantikan Pengurus Wilayah (PW) NU Kalsel masa hikmat 2012 - 2017 yang diketuai H Sarbaini Haira dan sekretarisnya Nasrullah AR itu, bersamaan peresmian gedung dakwah NU Kalsel.
Pembangunan gedung dakwah NU yang berlokasi di Jalan A Yani Km12, Kecamatan Gambut itu menelan biaya Rp3 miliar yang bersumber dari APBD provinsi Kalsel, dan peresmiannya oleh gubernur setempat H Rudy Ariffin.
Di kawasan gedung dakwah tersebut masih tersedia lahan seluas sekitar empat hektare untuk pembangunan Universitas NU sebagai salah satu program PB NU dan PW NU Kalsel.
Pewarta: Syamsuddin Hasan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013