Nanchang (ANTARA) - Danau Poyang, danau air tawar terbesar di China, meluncurkan sebuah platform pengelolaan pintar yang didukung teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk meningkatkan konservasi burung.

"Dengan bantuan teknologi AI, kami dapat langsung mengidentifikasi spesies burung serta menghitung secara akurat kepadatan dan kuantitas kawanan burung," kata Sun Yue, yang bekerja di Administrasi Cagar Alam Nasional Danau Poyang di Provinsi Jiangxi, China timur.

Melalui analisis data, cagar alam tersebut dapat mengalokasikan personel patroli secara efisien dan meluncurkan intervensi tepat waktu dalam merespons berbagai anomali seperti kekurangan makanan, tutur Sun.

Saat ini terdapat 30 kamera pengintai di sepanjang cagar alam Danau Poyang.

Pada akhir Februari, Administrasi Kehutanan dan Padang Rumput Nasional China merilis rencana aksi untuk periode 2021-2035, yang menetapkan 1.140 area, termasuk Danau Poyang, sebagai lokasi utama untuk beristirahat, berkembang biak, dan menghabiskan musim dingin bagi burung migran.

Setiap tahun, ratusan ribu burung migran seperti burung bangau, bangau oriental, dan angsa kecil datang ke danau tersebut, dan jumlahnya dapat mencapai sekitar 800.000 pada periode puncak.

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023