Beijing, (ANTARA/PRNewswire)- Sebagai platform tingkat nasional yang menerbitkan kebijakan finansial, serta wadah interaksi antara dunia keuangan dan ekonomi riil, Annual Conference of Financial Street Forum 2023 berlangsung di Beijing pada Rabu-Jumat lalu. Konferensi ini ingin menyusun tolok ukur seputar reformasi keuangan dan pembangunan di Tiongkok, serta meningkatkan keterbukaan, kerja sama, dan hasil yang saling menguntungkan di tingkat global.

Lebih dari 400 tamu terkemuka di lebih dari 30 negara dan wilayah berbagi perspektif tentang topik-topik terhangat di dunia ekonomi dan keuangan. Para tamu ini juga mengeksplorasi peluang kerja sama internasional, dan cara-cara mengatasi tantangan ekonomi dunia sekaligus kontribusi sektor keuangan terhadap pembangunan ekonomi.

Dengan tema "Better China, Better World—Enhancing Financial Openness and Cooperation for Shared Growth and Mutual Benefits", konferensi ini terdiri atas satu forum utama, tiga forum paralel, dan 22 sesi pembahasan. Sementara, tuan rumah acara ini adalah Pemerintah Kota Beijing, Bank Sentral Tiongkok, Badan Regulasi Finansial Nasional, Komisi Regulasi Sekuritas Tiongkok, Kantor Berita Xinhua, serta Badan Pengelola Nilai Tukar Mata Uang Asing.

Lima forum utama membahas sejumlah topik seperti upaya mempererat dialog kebijakan makroekonomi internasional, serta meningkatkan daya tahan ekonomi dan finansial dunia. Kepala lembaga regulator finansial, anggota komite kebijakan, serta direktur bursa, serta CEO perusahaan multinasional ternama turut berpartisipasi dalam diskusi mendalam.

Menurut Yin Li, Sekretaris Partai Beijing, lewat sambutannya di sesi pembukaan, pasar finansial Tiongkok tergolong masif, makmur, dan berkembang pesat; dengan landasan yang baik dalam ekonomi riil, pasar finansial Tiongkok telah menjadi motor penggerak yang menjaga stabilitas sektor keuangan dunia.

Sebagai pusat manajemen keuangan nasional, Beijing memiliki banyak sumber daya finansial, dihuni banyak lembaga keuangan, serta berbagai SDM di sektor keuangan. Maka, Beijing menjadi pihak terdepan yang mengeksplorasi dan menjalankan reformasi keuangan, seperti dijelaskan Yin Li.

Pan Gongsheng, Gubernur Bank Sentral China, serta Administrator Badang Pengelola Nilai Tukar Mata Uang Asing, menilai, kebijakan moneter semakin mengutamakan penyesuaian lintas-siklus dan mengatasi siklus ekonomi, menjaga likuiditas secara logis dan bernilai masif, menopang pertumbuhan ekonomi yang stabil, serta mendukung strategi utama, bidang utama, dan titik kerentanan.

Pasar akan menentukan pembentukan nilai tukar mata uang asing pada level ekuilibrium yang logis, seperti disampaikan Pan Gongsheng.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023