Moskow (ANTARA) - Kremlin mengatakan pihaknya sangat menyesali keputusan Finlandia menutup pintu perbatasannya dengan Rusia.

Keputusan tersebut dipandang Kremlin sebagai tindakan yang mencerminkan sikap Helsinki yang anti-Rusia.

Finlandia, anggota Uni Eropa dan – mulai tahun ini – juga merupakan anggota aliansi militer NATO, Sabtu (18/11) menutup empat pintu perbatasannya dengan Rusia guna menghentikan aliran pencari suaka yang menurut Helsinki dihasut oleh Moskow.

Perlintasan perbatasan yang ditutup itu sejauh ini merupakan titik penyeberangan tersibuk.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dalam konferensi pers reguler, Senin, sekali lagi membantah tuduhan Finlandia bahwa Rusia sengaja mendorong migran ilegal menuju perbatasan.

Menurut Peskov, penjaga perbatasan Rusia menjalankan tugas mereka sesuai dengan aturan.

Ditanya tentang penutupan empat titik penyeberangan itu, Peskov mengatakan: "Hal ini hanya menimbulkan penyesalan yang mendalam, karena kami memiliki hubungan yang sangat baik dan pragmatis dengan Finlandia sejak lama atas dasar saling menghormati."

"Dan tentu saja, kami menyesal bahwa hubungan ini digantikan oleh sikap eksklusif terhadap Rusofobia, yang mulai dianut oleh para pemimpin negara ini," lanjutnya.

Kementerian Luar Negeri Rusia, Senin malam, menyatakan bahwa pihaknya telah mengajukan protes resmi kepada duta besar Finlandia untuk Moskow karena penutupan empat pintu perbatasan tersebut melanggar "hak dan kepentingan puluhan ribu orang" di kedua negara.

"Keputusan itu diambil dengan tergesa-gesa, tanpa konsultasi apa pun dengan pihak Rusia," kata Kemenlu Rusia dalam sebuah pernyataan.

Finlandia berbagi garis perbatasan sepanjang 1.340 km dengan Rusia yang juga berfungsi sebagai perbatasan luar UE.

Helsinki menuduh pihak berwenang Rusia menyalurkan migran ke pintu perbatasan sebagai pembalasan atas keputusan mereka meningkatkan kerja sama pertahanan dengan Amerika Serikat. Tuduhan ini dibantah Kremlin.

Helsinki membuat marah Moskow ketika, setelah beberapa dekade bersikap netral, Finlandia mulai bergabung dengan NATO sejak April atau lebih dari sebulan
setelah Rusia menyerang Ukraina dalam.apa yang disebut Kremlin sebagai "operasi militer khusus".

Sumber: Reuters

Baca juga: Pembunuh jurnalis Rusia diampuni setelah mendaftar ikut perang Ukraina
Baca juga: Rusia kembali luncurkan serangan ke Kiev setelah beberapa pekan

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2023