Harvick, dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa, menjelaskan salah satunya melalui ekstensifikasi penambahan luas areal tanaman tebu di sejumlah lokasi dan intensifikasi melalui bongkar ratoon dan rawat ratoon tahun 2024 - 2028 seluas 1,34 juta ha dengan target peningkatan produksi sebesar 3,4 juta ton.
"Untuk mencapai target kebutuhan benih tebu unggul, kita perlu melakukan beberapa langkah strategis seperti penyediaan benih unggul secara berjenjang maupun menggunakan metode kultur jaringan, melakukan penataan varietas, peningkatan pengawasan peredaran benih, dan optimalisasi fungsi Forum Produsen Benih Tebu," ujar Harvick.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Andi Nur Alam Syah menekankan perlunya komitmen para stakeholder dalam penyediaan dan penyerapan benih tebu untuk mendukung upaya pencapaian target tersebut.
Dia menyebutkan pemilik varietas harus berkomitmen untuk menyediakan varietas unggul dan bermutu, pabrik gula harus menjamin menyerap produk tebu milik pekebun, produsen benih tebu harus berkomitmen untuk menyediakan benih unggul dan bermutu secara benar, tepat dan valid, serta para pekebun harus berkomitmen untuk memproduksi tebu secara optimal.
"Demi menjamin ketersediaan kebutuhan benih tebu unggul untuk pemenuhan pengembangan tebu, para pekebun harus berkolaborasi dengan lembaga riset, salah satunya melalui Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI), dan harus bersinergi dengan Kementerian, Pemerintah Daerah serta para stakeholder terkait, agar menghasilkan kualitas benih tebu dengan kadar rendemen yang baik dan sesuai standar," ujar Andi.
Sesuai dengan amanat Perpres 40 tahun 2023, sambungnya, dengan adanya berbagai upaya dan langkah strategis yang dilakukan diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan produksi dan produktivitas tebu dalam rangka percepatan swasembada gula nasional.
Baca juga: PTPN optimalkan perluasan areal tanaman tebu untuk wujudkan swasembada gula
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023