Banda Aceh (ANTARA News) - Lima bocah korban gempa Aceh Tengah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah dokter Zainoel Abidin Banda Aceh untuk mendapat perawatan intensif dengan menggunakan ambulans udara.

Ambulans udara pada pesawat PK MAN (MAF) itu tiba dan mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, pukul 16.45 WIB, Rabu, kata Komandan Pangkalan Udara (Lanud) SIM Kolonel (Pnb) Wisnu Muhendro.

Kelima bocah korban gempa yang sebelumnya dirawat di Takengon itu setibanya di Bandara SIM langsung di evakuasi ke RSUZA untuk mendapatkan perawatan lanjutan.

Wisnu menjelaskan bahwa kelima bocah korban gempa itu masing-masing didampingi orang tuanya saat dievakuasi ke Banda Aceh, dan kondisinya terpasang infus dan luka-luka.

Gempa bumi dengan kekuatan 6,2 Skala Richter menguncang Aceh pada pukul 14.37 WIB, Selasa (2/7). Gempa darat itu juga dirasakan di sejumlah kota dan kabupaten di provinsi ujung paling barat Indonesia tersebut.

Namun, daerah terparah kerusakan diterjang gempa itu yakni Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah atau sekitar 300 kilometer arah utara Kota Banda Aceh.

Lebih 20 orang meninggal dunia dan tercatat 216 jiwa luka-luka tertimpa bangunan dan tertimbun longsor akibat gempa di Bener Meriah dan Aceh Tengah.

Di pihak lain, Komandan Lanud SIM Wisnu menjelaskan pihaknya telah membuka posko gempa di Lanud yang akan difungsikan bagi penyaluran bantuan ke daerah bencana alam Aceh Tengah dan Bener Meriah.

"Saat ini sudah ada bantuan dari berbagai pihak, dan kita akan salurkan ke daerah bencana jika nanti sudah cukup untuk mengangkutnya," kata dia menjelaskan.


(A042/M026)

Pewarta: Azhari
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013