Berlin (ANTARA) - Pemerintah Kota Berlin, Jerman, berencana menguji coba kereta levitasi magnetik (magnetic-levitation/maglev) untuk angkutan penumpang dan barang, seperti dilansir media lokal pada Senin (20/11).

Transportasi jenis ini terakhir digunakan di ibu kota itu lebih dari 30 tahun lalu.

Proyek percontohan sepanjang lima kilometer itu diperkirakan akan menelan biaya hingga 85 juta euro, lapor surat kabar Tagesspiegel dan Berliner Morgenpost.

Menurut Dirk Stettner, ketua kelompok parlemen Christian Democratic Union (CDU) di Berlin, pembangunan kereta maglev akan relatif murah dan dapat direalisasikan jauh lebih cepat dibandingkan jalur kereta bawah tanah.

Selain itu, mengingat kurangnya pekerja terampil, keuntungan lainnya adalah kereta ini dapat dioperasikan tanpa masinis.

Sebuah kereta maglev melaju menuju Stasiun Jalan Longyang di Shanghai, China timur pada 26 April 2006. (Xinhua/Chen Fei)

Senator Berlin untuk Mobilitas Manja Schreiner mengatakan bahwa perlu untuk "memikirkan setiap bentuk transportasi di kota yang sedang berkembang." Kereta maglev adalah "proyek inovatif untuk masa depan", katanya kepada media lokal

Tanggal dan rute pasti implementasi proyek kereta maglev itu belum ditetapkan.

Setelah operasi kereta maglev terakhir di Berlin berakhir dengan reunifikasi Jerman pada 1991, CDU telah berkampanye selama bertahun-tahun untuk memperkenalkan kembali maglev, yang bertujuan untuk menghubungkan Bandar Udara Brandenburg di ibu kota Berlin.

Pada 1990-an dan awal 2000-an, beberapa proyek diluncurkan di Jerman untuk koneksi kereta maglev cepat pada rute-rute utama, seperti Berlin-Hamburg, namun semua rencana ini dibatalkan.

Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023