Tapi total itu semua (anggaran Kampung Perikanan Budi daya 2023) sekitar Rp60 miliar-  Rp60 miliar dibagi saja 210 kampung.
Biak Numfor, Papua (ANTARA) - Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tb Haeru Rahayu mengungkapkan, program Kampung Perikanan Budi Daya telah ditetapkan sebanyak 210 pada 2023 dengan menelan anggaran kurang lebih Rp210 miliar.

“Tapi total itu semua (anggaran Kampung Perikanan Budi daya 2023) sekitar Rp60 miliar-
Rp60 miliar dibagi saja 210 kampung,” ujar Tebe sapaan akrabnya kepada ANTARA di Biak Numfor, Papua, Selasa.

Ia menuturkan, dalam pembagian anggaran itu, setiap kampung memang tidak mendapatkan anggaran secara merata tergantung dengan kebutuhan masing-masing kampung perikanan budi daya.

Baca juga: Trenggono: Pembangunan kampung nelayan modern di Papua capai 99 persen

Setiap kampung perikanan memiliki kebutuhan yang tak sama, ada yang membutuhkan dukungan pabrik hingga infrastruktur.

Tujuan pembangunan kampung perikanan budi daya ini untuk meningkatkan sisi produksi perikanan, keberlanjutan usaha hingga pada akhirnya akan berdampak pada keuntungan.

Tak hanya itu, KKP juga turut hadir dari sisi hilir dengan penambahan nilai jual produk perikanan salah satunya berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Penguatan Daya Saing Produk Perikanan (PDSPKP) KKP.

Berdasarkan Keputusan Menteri (Kepmen) Kelautan dan Perikanan No 111 Tahun 2023, Kampung Perikanan Budi Daya tersebar di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah.

Disusul Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Baca juga: KKP bidik potensi pengembangan budi daya tuna pada 2024

Sementara itu komoditas perikanan yang dibudidayakan berupa ikan nila salin, udang windu, lele, bandeng, lobster, ikan mas, gurami, patin, ikan kakap, ikan patin, ikan gabus, udang vaname, ikan hias, ikan bandeng, ikan sidat, ikan kerapu hingga rumput laut.

Komoditas tersebut dikembangkan sesuai dengan kearifan lokal masyarakat setempat serta mempertimbangkan potensi yang telah ada di kampung tersebut.

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023