Nilai investasi ini besar sekali mencapai Rp1 triliun dan berpotensi untuk menciptakan lapangan kerja hingga 200 ribu orang, khususnya bagi masyarakat Jawa Tengah dan sekitarnya.Jakarta (ANTARA) - PT Kawasan Industri Terpadu Batang/KITB (Grand Batang City), Holding BUMN Spesialis Transformasi dan Investasi Danareksa, memperoleh investasi penanaman modal asing dari Wanxinda Group senilai Rp1 triliun untuk pemanfaatan tanah industri seluas 98 hektare.
Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi menyebut, dari 98 hektare lahan yang dimanfaatkan oleh Wanxinda, akan dikerjasamakan dengan anggota holding klaster Danareksa mulai dari pematangan lahan, persiapan infrastruktur, hingga berjalan operasionalnya.
"Nilai investasi ini besar sekali mencapai Rp1 triliun dan berpotensi untuk menciptakan lapangan kerja hingga 200 ribu orang, khususnya bagi masyarakat Jawa Tengah dan sekitarnya," kata Yadi saat penandatanganan Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) di Jakarta, Selasa.
Baca juga: KITB sebut 3 PMA siap tanamkan investasi pada fase 2
Direktur Utama Grand Batang City Ngurah Wirawan menyampaikan, investasi Wanxinda merupakan bukti kepercayaan investor asing kepada Indonesia, dan Grand Batang City saat ini merupakan destinasi utama bagi penanam modal asing.
Ngurah mengatakan, pihaknya telah melakukan riset dan kunjungan langsung ke China untuk memastikan bahwa investor yang akan menanamkan modalnya di Batang telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Kementerian Investasi, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Batang itu memang untuk investasi industri pilihan, contohnya hilirisasi seperti pabrik panel surya, pabrik baterai, semi konduktor," ujar Ngurah.
Waxinda berencana untuk mengembangkan, membangun pabrik, dan bersama-sama mempromosikan pembangunan ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok. Perusahaan tersebut akan menarik investasi dan perusahaan dari Tiongkok dan negara lainnya.
Baca juga: Mendag yakinkan investor AS investasi di IKN
Investasi Wanxinda di Indonesia merupakan tindak lanjut kerja sama Two Countries Twin Park antara Indonesia dan Tiongkok yang ditandatangani pada 14 Juli 2021 oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan bersama Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman (MoU) mengenai sinergi antara visi "Poros Maritim Dunia" Indonesia dengan "Inisiatif Road And Belt" milik Tiongkok.
KITB telah siap beroperasi pada semester satu tahun 2024, di mana sebagian besar tenant fase-1 telah rampung membangun pabriknya dan siap beroperasi.
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023