Kepala BPBD Natuna Raja Darmika di Natuna, Selasa, menjelaskan mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
"Bencana tidak bisa dihindari namun dampaknya bisa diminimalisir dengan mitigasi," ucap dia.
Baca juga: BPBD Nagekeo mitigasi bencana lewat pengelolaan lingkungan
Ia mengatakan tindakan awal dalam mitigasi adalah pemetaan wilayah rawan bencana, kemudian dilanjutkan dengan edukasi masyarakat terkait penanggulangan bencana dan pemenuhan bangunan pendukung guna meminimalisir dampak dari bencana.
Di Natuna, lanjut dia, pihaknya sudah melakukan pemetaan tersebut. Dari hasil pemetaan, kebakaran hutan dan banjir merupakan bencana yang kerap terjadi kemudian diikuti dengan angin kencang, tanah longsor, dan abrasi.
Baca juga: BPBD Kabupaten Madiun lakukan mitigasi bencana hidrometeorologi
"Sesuai arahan presiden, penanggulangan bencana harus berorientasi pada pencegahan dan mitigasi, bukan tanggap darurat," kata dia.
Namun, kata dia, pihaknya mendapat kendala untuk memulai tahap selanjutnya seperti kegiatan teknis meliputi sarana dan prasarana penunjang lainnya.
Oleh karena itu ia mengajak pemangku kepentingan terkait di daerahnya serta pemerintah provinsi dan pusat untuk membantu menyelesaikan persoalan tersebut.
Baca juga: BPBD Makassar latih masyarakat pencegahan dan mitigasi bencana
"Contohnya banjir, harus ada pelebaran dan pembersihan sungai, pembangunan batu miring atau bronjong di sungai, penambahan dan pembersihan drainase. kegiatan teknis seperti itu bisa lebih ke dinas lain, Kementerian PUPR atau BWSS. Di ranah tersebut kami hanya bisa mengkoordinasikan dan berupaya agar kegiatan tersebut menjadi prioritas," kata dia
Pewarta: Muhamad Nurman
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023