Banda Aceh (ANTARA News) - Korban gempa di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, sangat membutuhkan tenda untuk tempat tinggal sementara karena rumah mereka rusak berat dan tidak bisa ditempati lagi.
Para korban gempa itu sekarang terpaksa tidur tempat terbuka dengan peralatan seadanya, kata koordinator relawan Sentra Komunikasi (Senkom) Mitra Polri, Suroto, saat dihubungi dari Banda Aceh, Selasa.
"Untuk menjaga kesehatan warga, maka pemerintah perlu menyuplai tenda dalam jumlah besar untuk tempat tinggal dan tidur sementara, apalagi di daerah ini berhawa dingin, khususnya malam hari. Kalau alam terbuka kasihan, terutama anak-anak dan orang tua," katanya.
Ia menyatakan, anggota Senkom yang berjumlah 40 orang dibantu aparat desa terus mendata rumah warga yang rusak akibat gempa berkekuatan 6,2 skala richter Selasa (2/7) pukul 14.37 WIB.
Suroto menyatakan sejak tadi malam korban gempa tidur di depan rumah mereka dengan tenda atau atap seadanya.
Dari hasil pendataan sementara, katanya, jumlah rumah warga di Bener Meriah yang rusak mencapai 694 unit yang tersebar di Kecamatan Timang Gajah dan Kecamatan Weih Pesam.
"Kami terus melakukan pendataan karena masih banyak rumah yang rusak. Dan data ini akan kami serahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bener Meriah," katanya.
Pewarta: Irwansyah Putra
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013