Pangandaran, Ciamis (ANTARA News) - Anggota DPR dan artis kondang Dede Yusuf, Rabu malam, saat mengunjungi para pengungsi korban tsunami di Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Jabar, mengaku prihatin dengan bencana yang terjadi kawasan Pantai Selatan itu. "Saya prihatin ternyata bencana seperti ini akhirnya terjadi juga di pantai selatan ini, saya minta semua pihak untuk melakukan instrospeksi diri, saya yakin semua ini peringatan dari Tuhan yang harus disikapi bersama," kata Dede Yusuf di Posko Satlak PBA Kabupaten Ciamis di Pangandaran. Dede Yusuf punya `ikatan` tersendiri dengan Kabupaten Ciamis. Pasalnya pria yang mengaku punya `leluhur` di Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis itu merupakan salah satu anggota DPR-RI dari daerah pemilihan Kabupaten Ciamis. Dalam kujungan itu, Dede Yusuf yang tampil mengenakan kaos serta jeans menyempatkan diri berdialog dengan beberapa pengungsi di Mesjid Agung Pangandaran dan menemui beberapa posko relawan. Ia mengatakan pemerintah sudah saatnya memberikan perhatian intensif terhadap upaya-upaya penggulangan bencana alam yang terus menerus terjadi di Indonesia. "Sudah banyak pengalaman penting dari semua bencana yang terjadi akhir-akhir ini, semua pihak harus instrospeksi diri," katanya. Selain itu, katanya, dari semua bencana ini pemerintah harus menjadikan `blue print` dan selanjutnya mengambil langkah-langkah yang strategis untuk penanganan bahkan mencegah terjadinya bencana alam yang bisa dihindarkan seperti banjir, longsor atau beberapa bencana lainnya. Ia meminta kepada semua Satlak PBA Penanggulangan PBA Tsunami di kawasan Pantai Selatan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat korban Tsunami, melakukan pendataan yang akurat dan tepat serta menindak lanjuti keluhan-keluhan yang disampaikan para korban. "Penanganan bencana alam seperti di Aceh, Nias serta daerah bencana lainnya harus menjadi pelajaran berharga. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari proses penanganan di sana sehingga bisa menghindari langkah-langkah yang kurang efektif," katanya. Selain itu ia juga menyatakan keprihatinanya atas kerusakan hutan di Indonesia. Penyelamatan hutan melalui reboisasi tidak bisa ditunda-tunda lagi dan semua pihak harus bergerak. "Kerusakan hutan kita sudah nyata-nyata mengakibatkan bencana alam, dan penanganannya tidak sekedar penegakkan hukum, lebih jauh dari itu butuh action nyata untuk mengembalikan fungsi hutan," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2006