Letnan Jenderal Thein Htay adalah sosok yang menjalankan Direktorat Industri Pertahanan Myanmar, lapor Reuters.
Direktorat tersebut mendapatkan sanksi pada Juli 2012 karena membeli peralatan dan bahan-bahan militer dari Korut.
"Thein Htay tidak memperdulikan peraturan-peraturan internasional untuk berhenti membeli barang-barang militer dari Korea Utara," kata Wakil Menteri Keuangan Amerika Serikat untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, David Cohen.
"Kita akan meneruskan upaya kita, bersama-sama dengan mitra-mitra internasional, untuk menutup pengembangan senjata pemusnah Korea Utara yang berbahaya dan merusak stabilitas."
Dengan jatuhnya sanksi bagi Htay, Amerika Serikat melarang warga negaranya untuk terlibat dalam transaksi dengan Letjen Thein Htay.
AS juga membekukan aset-aset yang mungkin dimiliki Htay di Amerika Serikat.
Sanksi bagi Htay itu diterapkan menyusul sanksi-sanksi lainnya yang dijatuhkan AS pada 27 Juni lalu terhadap sebuah bank Korea Utara dan sosok-sosok individual lainnya.
AS telah meningkatkan tekanan terhadap Korut sejak negara di Semenanjung Korea itu melakukan uji coba nuklir pada Februari lalu.
Pemerintahan Obama mengatakan bahwa sanksi yang dikeluarkan pada Selasa itu tidak menargetkan pemerintah Myanmar.
Menurut pengumuman tentang sanksi, Myanmar "terus mengambil langkah-langkah positif dalam mengurangi hubungan militernya dengan Korea Utara".
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Mei lalu mengatakan bahwa peningkatan sanksi-sanksi berat keuangan, larangan perdagangan senjata serta berbagai larangan internasional terkait bidang perdagangan telah secara signifikan memperlambat perluasan program senjatan nuklir Korea Utara.
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013