Mendapat isu tersebut masyarakat panik, puncaknya saat terjadi gempa susulan pada pukul 21.00 WIB, sehingga masyarakat yang berada di sekitar Gunung Burni Telong mengungsi karena takut."

Banda Aceh (ANTARA News) - Ratusan warga terpaksa mengungsi ke kawasan Pondok Baru, Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, karena ada isu Gunung Burni Telong akan meletus.

Suroto, relawan dari Sentra Komunikasi (Senkom) Mitra Polri yang dihubungi dari Banda Aceh, Rabu dini hari menyatakan, warga dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat berduyun-duyun menuju Pondok Baru yang berjarak sekitar 6 Km dari kampung mereka.

Dikatakan, ratusan warga terpaksa mengungsi, karena beredar isu bahwa pada Rabu dini hari pukul 01.00 WIB, Gunung Burni Telong akan meletus karena sumber air panas sudah tersumbat akibat gempa.

"Mendapat isu tersebut masyarakat panik, puncaknya saat terjadi gempa susulan pada pukul 21.00 WIB, sehingga masyarakat yang berada di sekitar Gunung Burni Telong mengungsi karena takut," ujarnya.

Isu tersebut tersebar luas ke masyarakat melalui hand phone. Isu tersebut tidak hanya warga Bener Meriah tapi juga ke seluruh Aceh.

Warga yang mengungsi tersebut dari Kecamatan Lampahan, Simpang Tiga, Bukit, Timang Gajah dan Weih Pesan. Daerah tersebut berdekatan dengan Gunung Burni Telong.

Sementara laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bahwa isu akan meletusnya Gunung Burni Telong adalah tidak benar.

Gempa bumi pertama berkekuatan 6,2 SR yang terjadi pukul 14.37 WIB berpusat di 4,70 lintang utara dan 96,61 bujur timur atau 35 kilometer barat daya Kabupaten Bener Meriah dengan kedalaman 10 kilometer.

Gempa tersebut juga dirasakan masyarakat di sejumlah kabupaten dan kota di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.

Akibat gempa tersebut dilaporkan ratusan rumah di Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tengah mengalami rusak parah.

Data lengkap jumlah rumah warga yang rusak belum diketahui, karena kondisi di daerah yang berhawa dingin itu masih terjadi gempa susulan, sehingga pemerintah masih fokus untuk menolong warga.

Sementara itu, jumlah korban meninggal di dua kabupaten itu sekitar 20 orang dan 200-an orang luka ringan.

Korban meninggal untuk sementara paling banyak di Kecamatan Ketol, Aceh Tengah. Dimana anak-anak yang sedang mengaji tertimpa bangunan. Kemudian, lima korban meninggal dari Kabupaten Bener Meriah. (IRW/H011)

Pewarta: Irwansyah Putra
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013