Jakarta (ANTARA) - Dompet Dhuafa mewakafkan 40 sumur bor sepanjang 2022-2023 guna memastikan masyarakat dapat mengakses air bersih secara mudah.
“Wakaf sumur ini sudah diresmikan dan bisa digunakan oleh masyarakat, hanya satu di Cianjur yang masih dalam 85 persen progres pengerjaannya,” kata Head of Fundraising Area Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara Dompet Dhuafa Muhamad Try Ardiansyah saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan setiap satu titik pembangunan sumur air menghabiskan dana Rp60 juta-Rp80 juta.
Dana tersebut, kata dia, sudah termasuk seluruh proses pengerjaan awal hingga akhirnya air bersih dapat digunakan oleh masyarakat sekitar.
“Misal untuk pengeboran yang itu rata-rata di kisaran 50 sampai dengan 100 meter, lalu dibuatkan kolam khusus penampungan, sehingga air bersih bisa dinikmati para penerima manfaat,” katanya.
Pembuatan sumur bor, ujarnya, dilakukan di sejumlah titik, seperti di desa tempat pemukiman warga, pondok pesantren, tempat ibadah, rumah sakit, dan tempat wisata.
Daerah-daerah sasaran pembuatan sumur bor tersebut, tersebar di 12 provinsi, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Maluku, Banten, Papua, dan Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Dompet Dhuafa dirikan dapur darurat salurkan makanan untuk Palestina
“Karena Dompet Dhuafa tidak bisa untuk hadir setiap saat, setiap waktu mengirimkan air secara langsung,” ucapnya.
Penyaluran air bersih juga dilakukan Dompet Dhuafa dari hilir melalui pipanisasi untuk mendistribusikan ke beberapa lokasi di dataran tinggi seperti Gunung Kidul.
Upaya penanganan jangka pendek dilakukan Dompet Dhuafa, katanya, dengan mengirimkan langsung air bersih melalui mobil tangki air.
"Masyarakat bisa mendapatkan distribusi air bersih secara langsung, seperti baru-baru ini dilakukan di Jawa Tengah untuk lebih dari 2.000 penerima manfaat, di Bogor 10 mobil kilang kami kerahkan, dan Jawa Timur menyasar masyarakat yang memang sulit mendapatkan air bersih,” ucap Try.
Langkah tersebut sejalan dengan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati pada Kamis (2/11) yang mengingatkan semua pihak menguatkan manajemen air agar pasokan cukup untuk pertanian dan pemenuhan kebutuhan masyarakat di tengah kombinasi fenomena El Nino dan IOD positif, pemicu kekeringan.
Ia mengatakan BMKG dan beberapa pusat iklim dunia memprediksi El Nino terus bertahan pada level moderat hingga periode Desember 2023, Januari, dan Februari 2024, sedangkan IOD Positif akan terus bertahan hingga akhir 2023.
Baca juga: Dompet Dhuafa berdayakan ekonomi warga Magelang lewat lidah buaya
Baca juga: Dompet Dhuafa kembangkan wakaf melalui pasar modal
Baca juga: BRIN dan Dompet Dhuafa kerja sama riset majukan kopi luwak
Pewarta: Cahya Sari
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023