Kami mulai belajar untuk menjadi parpol yang berani mengambil risiko, dan membangun suatu budaya baru bahwa parpol harus berani mencalonkan kadernya,"

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Hanura Wiranto mengatakan partainya sedang belajar untuk mengambil risiko dengan mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden dari kalangan internal partai, yaitu dirinya dengan Hary Tanoesoedibjo.

"Kami mulai belajar untuk menjadi parpol yang berani mengambil risiko, dan membangun suatu budaya baru bahwa parpol harus berani mencalonkan kadernya," kata Wiranto usai deklarasi capres-cawapres dari Partai Hanura di Jakarta, Selasa.

Pertimbangan internal di Partai Hanura cukup panjang untuk mencapai kesepakatan mengusung Hary Tanoe, yang baru terjun ke dunia politik, menjadi calon wakil presiden dari Hanura.

Wiranto mengklaim formasi pasangan capres-cawapres itu menjawab keinginan masyarakat untuk memiliki pemimpin yang tegas, berasal dari kalangan tokoh muda dan berdiri di atas keberagaman etnis di Tanah Air.

Sementara itu, Hary Tanoe mengatakan perbedaan yang melatarbelakangi pasangan itu dapat menjadi sumber kekuatan maksimal untuk memenangkan panggung Pemilu 2014.

"Dengan latar belakang kami yang berbeda, Wiranto dari militer yang sangat berpengalaman tegas dan sata dengan kemampuan ekonomi dan bisnis, maka itu akan menjadi kekuatan maksimal untuk bangsa ini," kata Hary Tanoe yang belum lama keluar dari Partai NasDem itu.

Hanura adalah parpol pertama yang berani mendeklarasikan pasangan capres dan cawapres, meskipun tahapan Pemilu 2014 masih di pencalonan anggota legislatif.

Pada Pemilu 2009, Partai Hanura hanya mendapat perolehan kursi di DPR RI sebanyak 18 kursi (3,21 persen) dari total perolehan suara sebesar 3.922.870 atau 3,8 persen.

Untuk Pemilu 2014, Partai Hanura percaya diri dapat meraih perolehan suara sebanyak-banyaknya, sehingga dapat meraih posisi tiga besar parpol pemenang Pemilu.
(F013/C004)

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013