Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Malang mengumpulkan ratusan paket bantuan yang akan dikirimkan untuk masyarakat Palestina yang menjadi korban agresi Israel di Jalur Gaza.

Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana di Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin mengatakan bahwa aksi untuk mengumpulkan paket bantuan logistik tersebut, merupakan bentuk kepedulian untuk masyarakat yang ada di Palestina.

"Semoga dapat membantu meringankan penderitaan saudara kita yang ada di Palestina," kata Kholis.

Kholis menjelaskan, inisiatif pengumpulan bantuan logistik kemanusiaan tersebut merupakan bentuk empati anggota Polri terhadap penderitaan yang dialami oleh masyarakat Palestina akibat agresi Israel.

Menurutnya, penggalangan donasi dan pengumpulan paket bantuan tersebut telah dimulai sejak pekan lalu dan melibatkan seluruh personel Polres serta kepolisian sektor (Polsek) jajaran di wilayah hukum Polres Malang.

Ia menambahkan, ratusan paket bantuan kemanusiaan yang dikumpulkan tersebut mencakup berbagai jenis kebutuhan, seperti perlengkapan bayi dan perempuan, selimut, bahan pokok, pakaian baru, obat-obatan, popok bayi, susu dan lainnya.

Seluruh bantuan tersebut kemudian dikemas dengan rapi ke dalam 32 kardus besar dan diberikan label khusus untuk memudahkan proses pengiriman. Selain paket bantuan, Polres Malang juga akan mengirimkan ratusan botol minum air kemasan ke Palestina.

"Rencananya, seluruh bantuan tersebut akan dibawa ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, dan diberangkatkan pada Selasa (21/11) menggunakan kapal KRI dr. Soeharso yang akan berlayar menuju Palestina," katanya.

Indonesia sendiri telah  melaksanakan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palestina dua tahap. Pada tahap pertama, dikirimkan 51,5 ton bantuan berupa alat kesehatan dan makanan, sementara pada tahap kedua sebesar 21 ton berupa obat-obatan, makanan, hingga perlengkapan rumah sakit.

Sejak Israel membombardir Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023, lebih dari 12.000 warga Palestina meninggal dunia, termasuk 8.300 perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 30.000 orang lainnya terluka.

Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, mesjid, dan gereja di Gaza, rusak atau hancur. Blokade Israel telah memutus pasokan bahan bakar, listrik, dan air ke Gaza serta mengurangi bantuan kemanusiaan.

Sementara itu, jumlah kematian di Israel sebanyak 1.200 jiwa.

Baca juga: Presiden: Pemerintah dahulukan minat investor dalam negeri bangun IKN
Baca juga: Ribuan warga Sidoarjo aksi damai peduli Palestina
Baca juga: Presiden lepas pengiriman 21 ton bantuan tahap kedua untuk Palestina


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023