Jakarta (ANTARA News) – Eksistensi pasar-pasar tradisional masih sangat penting di berbagai wilayah di Tanah Air. Revitalisasi pasar tradisional terus dilakukan agar pasar itu bersih, nyaman, tertib dan sejuk, berujung pada peningkatan perekonomian setempat.


Lebih rinci lagi, dengan pasar tradisional yang lebih baik maka mampu memperlancar arus distribusi barang, menjaga stabilitas harga, serta mengurangi disparitas antar daerah dan antar waktu sebut keterangan tertulis Kemendag di Jakarta, Selasa.


Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, bersama Bupati Kebumen, Buyar Winarso, meresmikan Pasar Percontohan Prembun dan 3 pasar tradisional non percontohan yang telah direvitalisasi di Kabupaten Kebumen, hari ini.


Selain meresmikan Pasar, Wirjawan juga meresmikan Gudang Sistem Resi Gudang (SRG).

Ada tiga pasar non percontohan yang diresmikan, yaitu Pasar Jatisari, Pasar Karanganyar, dan Pasar Tumenggungan.


Peresmian pasar dan Gudang SRG tersebut dipusatkan di Pasar Tumenggungan yang lokasinya berada di pusat pemerintahan Kabupaten Kebumen.


"Hasil evaluasi terhadap kinerja 10 pasar percontohan yang dibangun pada 2011 menunjukkan para pedagang di pasar-pasar tersebut secara bertahap telah meningkat omzet transaksinya sebesar 33-85 persen dibandingkan sebelum pasar direvitalisasi," kata Wirjawan.


"Setelah direvitalisasi, pasar-pasar ini diharapkan dapat menjadi barometer stabilitas harga, ketersediaan bahan pokok dan dapat berperan secara strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Kebumen, yang pada akhirnya berkiprah dalam kemajuan perekonomian nasional," kata dia.


SRG dapat memfasilitasi pemberian pembiayaan kepada pelaku usaha dengan agunan inventori (komoditas yang disimpan di gudang) yang dimiliki pelaku usaha terutama kolompok tani dan UKM.


Setelah itu, Pengelola Gudang menerbitkan Resi Gudang yang dapat dijadikan agunan sepenuhnya, tanpa syarat agunan lain, sehingga pelaku usaha dapat menjaminkan Resi Gudang untuk memperoleh modal kerja dan kebutuhan pembiayaan.


Hingga 25 Juni 2013, jumlah Resi Gudang yang telah diterbitkan sebanyak 922 resi dengan total volume komoditas sebanyak 36.738,02 ton (31.705,66 ton gabah, 3.737,20 ton beras, 1.084,78 ton jagung, 20,39 ton kopi dan 190 ton rumput laut) atau senilai Rp177.219 miliar.


"Khusus Jawa Tengah, hingga akhir Juni 2013, pelaksanaan SRG telah dilaksanakan di Kabupaten Jepara, Demak, Kudus, Banjarnegara, Pekalongan, Grobogan, Wonogiri, Sragen, Pemalang dan Kebumen. Resi Gudang yang telah diterbitkan sebanyak 25 resi dengan total volume 1.141,97 ton," kata Wirjawan.

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013