Kami menyampaikan penghormatan bagi prinsip damai dan dipeliharanya darah rakyat Mesir..."

Kairo (ANTARA News) - Aliansi partai Islam Mesir--termasuk Ikhwanul Muslimi--menolak pernyataan militer dan menyebutnya sebagai serangan terhadap keabsahan dengan cara yang mengarah kepada kudeta, demikian laporan stasiun televisi resmi pada Selasa pagi.

Di dalam satu pernyataan yang ditayangkan televisi, aliansi tersebut menyatakan "kelompok itu menolak upaya oleh sebagian pihak untuk membalikkan keabsahan masyarakat", dan mendesak agar krisis diselesaikan sesuai undang-undang dasar.

Pernyataan tersebut menyeru rakyat Mesir agar membanjiri negeri itu untuk mempertahankan keabsahan pemerintah.

"Kami menyampaikan penghormatan bagi prinsip damai dan dipeliharanya darah rakyat Mesir," aliansi tersebut menambahkan. Aliansi itu mendesak semua rakyat agar mendukung keabsahan rakyat dan menentang setiap jenis kudeta.

Aliansi itu mengatakan aliansi menghormati keinginan rakyat dan keabsahan konstitusional bagi pemilihan umum dengan keinginan kuat perujukan nasional, demikian laporan Xinhua.

Aliansi tersebut menanggapi satu pernyataan yang dikeluarkan pada Senin oleh Angkatan Bersenjata, yang memberi semua partai politik waktu 48 jam untuk menyelesaikan krisis itu, sebelum memberlakukan peta jalan yang diawasi militer bagi masa depan Mesir.

"Angkatan Bersenjata takkan menjadi bagian dari politik atau kekuasaan," kata Menteri Pertahanan Abdel-Fattah As-Sisi di dalam pidato audio yang ditayangkan televisi resmi.

Ia mengatakan tenggat 48-jam merupakan "kesempatan terakhir" bagi semua pihak untuk memenuhi tuntutan rakyat dan menyelesaikan krisis. Ia menyebut kondisi saat ini "bersejarah".

As-Sisis memperingatkan, "Membuang-buang lebih banyak waktu akan mengakibatkan konflik dan perpecahan lebih besar." Ia menyatakan rakyat sudah sangat menderita akibat krisis politik yang berlangsung.

As-Sisi mengatakan peta jalan masa depan yang diawasi militer akan dilaksanakan "dengan keikut-sertaan semua partai jujur dan kekuatan nasional, terutama pemuda, tanpa mengucilkan partai apa pun".

Sementara itu, Juru Bicara militer Ahmed Ali menyatakan di jejaring resmi Angkatan Bersenjata bahwa disiplin dan budaya militer tak mengizinkan "kudeta militer". Ia menggambarkan pernyataan oleh As-Sisi sebagai "interaksi" dengan rakyat.

Meskipun pemrotes yang menentang Presiden Mohamed Moursi menyambut baik pernyataan militer, pendukungnya telah mulai berkumpul di berbagai tempat di Mesir dan bukan di bundaran utama mereka di dekat Masjid Rabi Al-Adawiya di Kota Nasr di Kairo.

Pendukung Presiden Mesir itu menyampaikan solidaritas mereka buat Moursi dan menolak pernyataan militer.

(C003)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013