menggencarkan sosialisasi tentang potensi serta rekomendasi tindakan pencegahan yang harus dilakukan saat terjadi bencana terutama di Cianjur.

Cianjur (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM mengeluarkan rekomendasi untuk upaya mitigasi bencana bersama termasuk yang dapat dilakukan warga di wilayah rawan gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Kepala PVMBG Hendra Gunawan di Cianjur, Minggu mengatakan pihaknya juga menggencarkan sosialisasi tentang potensi serta rekomendasi tindakan pencegahan yang harus dilakukan saat terjadi bencana terutama di Cianjur.

"Kami melakukan pembahasan lintas sektoral yang hasilnya dikeluarkan rekomendasi dari PVMBG Badan Geologi untuk upaya mitigasi bencana bersama termasuk yang dapat dilakukan warga di wilayah rawan gempa Cianjur," katanya.

Hal tersebut dilontarkan dalam focus group discussion (FGD) Pengembangan Kapasitas dan Sistem Peringatan Dini Terintegrasi Kebencanaan Geologi yang diikuti berbagai kalangan di Cianjur yang digelar selama tiga hari sampai Senin (20/11/2023).

Kegiatan yang diikuti peserta dari kalangan pemerintahan, kepolisian, BPBD Cianjur dan BNPN melakukan peninjauan langsung ke lokasi terdampak gempa, untuk melihat langkah yang perlu diambil PVMBG terkait mitigasi bencana geologi, termasuk hal praktis yang dapat dilakukan masyarakat dalam upaya pencegahan pertama.

Pada kegiatan FGD di Cianjur, tutur dia, pihaknya meluncurkan Portal Mitigasi Bencana Geologi (MBG) berupa aplikasi web yang berisi informasi kebencanaan geologi seperti aktivitas gunung api, gerakan tanah atau longsor, gempa bumi, dan stunami berbasis Geospatial Information System (GIS).

"Portal MBG dapat diakses warga khususnya yang berada di wilayah rawan bencana seperti Kabupaten Cianjur, agar informasi mengenai kebencanaan langsung diterima di website vsi.esdm.go.id, warga yang terancam bisa langsung mendapatkan data soal wilayahnya," kata Hendra.

Sementara Plt Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid, mengatakan di Cianjur rentan terjadinya penggabungan bencana atau multi hazard karena berkaca dari gempa pada 21 November 2022 yang terpusat di Kecamatan Cugenang.

“Potensi terjadinya multi-hazard di Cianjur sangat besar karena kerap dilanda tanah longsor atau pergerakan tanah selain gempa, potensi pergerakan tanah yang bersifat rayapan dapat merusak bangunan yang ada di atasnya,” katanya.

Belajar dari bencana gempa 5,6 magnitudo akibat aktivitas Sesar Aktif Cugenang, pihaknya terus lakukan evaluasi terhadap peringatan dini bencana, termasuk melakukan sejumlah evaluasi seperti apa sesar yang ada di Cianjur dan terkait dengan sesar lain.

"Harapan kami warga Cianjur dapat memahami kondisi lingkungan tempat tinggal nya, khususnya soal potensi bencana yang akan terjadi, sehingga warga dapat selalu siaga dan waspada dengan melakukan sejumlah antisipasi," katanya.
Baca juga: Kemen PUPR: Pembangunan rumah relokasi tahap III butuh waktu panjang
Baca juga: Pemkab Cianjur gelar pelatihan keterampilan untuk warga relokasi gempa
Baca juga: BPBD Cianjur catat puluhan tenda penyintas rusak akibat hujan deras

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023