Jakarta, (ANTARA News) - Pemerintah dalam waktu dekat akan menerbitkan obligasi syariah atau sukuk baik yang ritel ataupun sukuk global untuk membiayai defisit APBN 2009.
"Sukuk ritel akan dikeluarkan Februari. Target sukuk tergantung kemampuan agen penjual untuk mendistribusikan. Kita tunggu mereka, berapa mampunya," kata Dirjen Pengelolaan Utang Depkeu Rahmat Waluyanto di Kantor Presiden Jakarta, Senin.
Sementara sukuk global, menurutnya juga sudah siap diterbitkan dan tinggal menunggu kondisi pasar yang tepat.
"Global sukuk sudah kita siapin, kita tunggu market timing yang tepat, setelah sukuk baru global bonds menyusul," katanya.
Untuk global bonds, diharapkan bisa dikeluarkan setelah kwartal pertama. Namun, tidak menutup kemungkinan diterbitkan pada kwartal pertama ketika kondisi pasar membaik.
Mengenai masih tingginya nilai yield obligasi terutama di pasar internasional, Rachmat mengatakan Pemerintah tidak bisa menunggu yield turun untuk menerbitkan obligasi.
"Sampai kapan kita mau menunggu turunnya yield. Sekarang kan sudah terjadi `repricing of risk`, jadi resiko sekarang sudah lebih tinggi di mana-mana," katanya.
Target penerbitan obligasi atau Surat Berharga Negara (SBN) pada APBN 2009 sebesar Rp99 triliun. Sementara pada APBN P 2008 realisasi penerbitan BN sebesar Rp31,9 triliun atau 27,1 persen di bawah target Rp85,9 triliun.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009