Indeks harga saham gabungan BEI ditutup turun 41,44 poin atau 0,86 persen ke posisi 4.777,45, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 9,30 poin (1,16 persen) ke level 794,70.
"Tingginya inflasi mendorong indeks BEI melemah pada awal pekan ini," ujar analis Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Ahmad Sudjatmiko.
Ia mengatakan, tingginya inflasi periode Juni itu dapat berpengaruh pada saham-saham perbankan, sektor yang sensitif terhadap inflasi.
"Peningkatan inflasi juga akan dibarengi dengan peningkatan suku bunga perbankan. Diperkirakan akan terjadi perpindahan portofolio dari pasar saham ke deposito," ucapnya.
Meski demikian, lanjut dia, sentimen akan kembali positif jika kinerja emiten pada semester I tahun ini diekspektasikan positif.
"Di pasar modal juga masih ada berbagai faktor lain, seperti kinerja emiten perusahan di semester I tahun ini yang diharapkan positif," kata dia.
Pada perdagangan hari ini tercatat membukukan frekuensi 197.356 kali transaksi dengan volume mencapai 2,320 miliar lembar saham senilai Rp3,302 triliun. Saham yang menguat 114, sementara yang melemah 152 saham, dan 93 saham harganya tetap.
Dari bursa regional dilaporkan, indeks Hang Seng Hong Kong menguat 363,21 poin (1,78 persen) ke level 20.803,29, indeks Nikkei-225 naik 175,18 poin (1,28 persen) ke level 13.852,50, dan Straits Times melemah 5,08 poin (0,16 persen) ke posisi 3.135,36.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013