Bandung (ANTARA News) - Sebanyak 24 jenazah korban tsunami yang berada di Balai Desa Pangandaran, Ciamis akhirnya dikuburkan secara massal di Kampung Pamugaran, Kecamatan Sidomulih, Kabupaten Ciamis Selatan, Jabar, Rabu sekitar pukul 17.30 WIB, dengan diiringi suara takbir dari sekitar 1000 orang yang menghadiri pemakaman tersebut. Di tempat pemakaman yang letaknya 100 meter dari bibir pantai barat dan berdekatan dengan rumah-rumah yang hancur tersebut, hadir Kepala Kantor Departemen Agama Provinsi Jawa Barat, H Muhaemin Lutfi yang langsung memimpin jalannya pemakaman dan juga disaksikan oleh Ketua DPRD Kabupaten Ciamis, Jeje Wiradinata. Dari Ruang Pendingin Tempat Penyimpanan Ikan, seluruh jenazah dibawa dengan menggunakan truk dari Batalyon 323/Buaya Putih Banjar. Setiap jenazah diturunkan satu persatu di makam berukuran 50 meter X 3 meter yang sengaja telah disekat berjejer sebanyak 24 sekat.Pengurugan tanah makam dilakukan dengan menggunakan alat berat "bechoe". Ke-24 jenazah tersebut belum diketahui identitasnya sehingga setiap makam diberi nomor sesuai dengan tanggal dan lokasi ditemukannya. Tim Forensik juga telah mengidentifikasi ciri-ciri khusus setiap jenazah sehingga jika ada pihak keluarga yang menemukan kesamaan ciri dapat dengan mudah menemukan makamnya. Menurut Ketua Pengurusan Jenazah, Mochamad Rofiq, ke-24 jenazah ini sebelumnya dikafani dan dishalatkan terlebih dahulu di Mesjid Agung Pangandaran bersama tiga jenazah lainnya yang sudah diambil keluarganya untuk dimakamkan terpisah. Untuk sementara jumlah korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Pangandaran pada pukul 17.00 berjumlah 289 orang. Korban meninggal diperkirakan akan bertambah karena evakuasi korban masih dilakukan sampai Rabu malam.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006